Readtimes.id– Bakal Calon Presiden dan Wakil Presiden (Bacapres-Bacawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bakal memulai perkenalannya ke Sulawesi Selatan (Sulsel) usai mendeklarasikan diri pada awal September ini. Mereka dijadwalkan hadir di Makassar dan akan keliling ke beberapa daerah di Sulsel pada 24 September.
Kehadiran keduanya disebut menjadi upaya meraup suara di Indonesia Timur. Sebab Sulsel diketahui menjadi penyumbang suara terbesar di Indonesia Timur, sehingga para capres sering menaruh perhatian lebih.
Anggota DPD RI Tamsil Linrung menyebut bila Anies-Muhaimin memenangkan pemilihan di Sulsel, berarti menaklukkan elektabilitas di Indonesia Timur. Keduanya disebut akan disambut ratusan ribu orang dan akan mengikuti jalan santai bersama warga.
“Event ini kita tahbiskan sebagai pembuka pintu gerbang kemenangan pasangan Anies-Muhaimin di Indonesia Timur,” kata sosok yang menjadi Ketua Panitia pada acara jalan santai tersebut pada wartawan Sabtu, 9 September 2023.
Optimisme yang ditunjukkan tim Anies-Muhaimin ini tentu harus sejalan dengan upaya penerapan strategi marketing politik yang efektif. Dengan demikian, masyarakat Sulsel benar-benar tertarik untuk memilih.
Hal ini disampaikan Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto. Ia menyebut bila melihat ke belakang, Sulsel dimenangkan oleh Prabowo. Dan saat ini maju kembali, sehingga peluang Prabowo untuk menangnya lebih besar dibanding Anies-Muhaimin.
“Kalau potensi suara berdasarkan performa partai mungkin menjanjikan, namun kalau dilihat pada konteks yang lain seperti NU dan PA 212, sepertinya mereka akan kesulitan. Namun kembali lagi semua capres punya potensi untuk menang,” ujarnya.
Pada Pilpres 2019 kemarin, Prabowo tampil sebagai jagoan. Dari hasil penghitungan, pasangan nomor urut 01 yaitu Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin kalah hampir 700 ribu suara dari kandidat 02 yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pasangan 01 hanya mendapat 2.117.591 suara sedangkan 02 mendapat 2.809.393 suara. Atau berarti Jokowi hanya menguasai 42,9 persen suara di Sulsel, sedangkan Prabowo mendapat 57 persen.
Dosen Ilmu Politik ini menjelaskan upaya Anies-Muhaimin yang mencoba meraup suara umat Islam di Sulsel seperti yang pernah dilakukan Prabowo akan cukup sulit dilakukan. Sebab saat ini pimpinan Nahdlatul Ulama mengatakan Muhaimin tidak mempresentasikan ulama dan PA 212 mengalihkan dukungan karena kecewa dengan Anies yang memilih Muhaimin sebagai Cawapres. Keduanya pun dinilai bukan lagi preferensi umat Islam seperti yang diklaim saat ini.
“Anies bisa dekat dengan pemilih Sulsel kalau dia bisa menghilangkan berbagai barier politik, sosial, dan kultural yang menghalanginya. Satu-satunya keuntungan Anies saat ini di Sulsel karena dia didukung JK. Tapi JK tidak lagi menjadi kekuatan politik Dominan di Sulsel,” jelasnya.
Alumni UGM ini pun menilai dibandingkan Anies, Prabowo masih memungkinkan untuk menang di Sulsel. Selain track record Pilpres yang dimiliki, dua partai pendukung Prabowo juga masuk dalam tiga besar pemenang Pemilu 2019 di Sulsel, yaitu Golkar dan Gerindra. Sedangkan di barisan Anies, hanya Nasdem yang masuk tiga besar Pemilu Sulsel 2019.
Untuk diketahui, hasil perhitungan suara KPU untuk partai dan caleg di Sulsel, Partai Golkar menempati urutan pertama dengan perolehan 833.382 suara, disusul Nasdem dengan 684.533 suara. Posisi ketiga ditempati Gerindra dengan perolehan 645.464 suara.
Editor : Ramdha Mawadha
11 Komentar