Readtimes.id– Universitas Hasanuddin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Sahabat Sindroma Down Istimewa (SSDI). Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dalam mendukung orang dengan sindroma down.
Menurut ketua SSDI Andi Fitri Balasong, penandatangan MoU ini diharapkan bisa membuka jalan bagi remaja dengan disabilitas intelektual untuk bisa mengejar mimpinya dengan menjadi mahasiswa.
“Penandatanganan MOU antara UNHAS dan Yayasan SSDI akan membuka jalan bagi remaja dengan Disabilitas Intelektual untuk tetap memiliki mimpi menjadi mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin, Dr. Ishak Salim menyebut bahwa MOU tersebut merupakan langkah awal bagi perguruan tinggi khususnya untuk semakin membuka diri menerima berbagai jenis disabilitas.
Terkait penandatanganan MoU ini, Prof. Majdah yang juga merupakan ketua Pembina SSDI menyatakan bahwa kegiatan hari ini sungguh penting.
“MoU antara Unhas dan Yayasan SSDI adalah sebuah program yang excellent. Kami sangat mendukung kegiatan tersebut dan akan memberi support besar untuk anak-anak down syndrome dan disabilitas intelektual lainnya demi meraih pendidikan yang lebih tinggi,” Ujar Prof. Majdah.
Tahun ini, peringatan Hari Down Syndrome sedunia disemarakkan dengan penampilan anak dan remaja down syndrome serta pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Nayla Hasanah Putri Iwdar, seorang siswi yang juga seorang pengidap down syndrome
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan seminar pengenalan ‘Special Olympics Indonesia’ (Soina) Provinsi Sulawesi Selatan’ sekaligus mendeteksi bakat olahraga orang dengan down syndrome . Hadir sebagai narasumber dalam seminar tersebut adalah penggiat Soina Sulawesi Selatan, Jamaluddin, dan dari SSDI yakni Ibu Nur Fitri Balasong. Seminar dimoderatori oleh Ika Amelia yang juga merupakan guru inklusi.
Editor: Ramdha Mawadha
5 Komentar