RT - readtimes.id

Islam Berkemajuan untuk Indonesia yang Bhineka

Readtimes.id–Kekerasan yang  mengatasnamakan agama tak jarang menjadi riak awal perpecahan bangsa. Aksi terorisme yang kerap menyerang rumah ibadah oleh kelompok-kelompok ekstrimis berpotensi memicu sentimen  antar umat  beragama apabila tidak dicermati secara bijak. 

Sebagai negara yang masyarakatnya mayoritas muslim dimana mencapai 87,2 persen ( Sumber.Badan Pusat Statistik). Isu terorisme masih sering dilekatkan pada Islam sebagai imbas dari simbol-simbol yang digunakan oleh pelaku teror. Alhasil tak jarang wacana mayoritas versus minoritas acap kali muncul di atas permukaan pasca teror. Memberikan pemahaman pada publik bahwa sejatinya tidak ada agama yang membenarkan kekerasan dalam ajarannya menjadi hal yang penting untuk meredam wacana yang dapat memecah persatuan tersebut.

Konsep Islam rahmatan lil alamin misalnya bisa menjadi tawaran seperti yang kemudian disinggung oleh pendakwah, Das’ad Latief, di readtimes.id pada 2 April 2021 dalam artikel yang berjudul ” Islam Rahmatan Lil Alamin, seperti Apa ?” . Ini yang kemudian kemudian tampaknya juga menginspirasi kemunculan konsep Islam yang lebih moderat oleh organisasi masyarakat beragama di Indonesia, salah satunya adalah Muhammadiyah yang mengusung pemahaman Islam berkemajuan, seperti yang  diungkapkan oleh Andi Iskandar Tompo, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan 

” Islam berkemajuan itu terinspirasi dari Islam rahmatan lil alamin. Pemahaman Islam yang kemudian diharapkan dapat mengedepankan negara Indonesia yang pada hakikatnya memiliki keberagaman di dalamnya. Adapun menyangkut budaya atau adat istiadat yang berbeda di setiap daerah  dihargai dan dilakukannya penyesuaian  dengan ajaran Islam yang kemudian mampu mewujudkan nilai -nilai yang terkandung dalam Pancasila,” terangnya mantan anggota legislator Sulsel itu

Pihaknya juga menjelaskan bahwa organisasi masyarakat Islam baik seperti Muhammadiyah maupun  Nahdlatul Ulama ( NU) pada dasarnya memiliki kesamaan pandangan terkait konsep Islam yang diterapkan di Indonesia demi menjaga keutuhan negara, hanya saja berbeda dalam penyebutannya. Seperti yang diketahui NU memiliki pandangan yang disebut sebagai Islam Nusantara dan Muhammadiyah memiliki sebutan sebagai Islam yang berkemajuan. Hal ini yang kemudian menurut Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra, 1986-1990) menjadi alasan NU dan Muhammadiyah  perlu dilibatkan dalam memberantas gerakan-gerakan terorisme yang dilakukan oleh pihak-pihak berpemahaman ekstrimis.

” Saya pikir dalam upaya pengentasan paham  radikalisme oleh kelompok ekstrimis, memang  pemerintah sebaiknya bisa melibatkan secara aktif Muhammadiyah atau pun teman-teman NU,  karena menurut pandangan saya dua organisasi ini cukup teruji oleh zaman dan memiliki tujuan yang jelas bagaimana Islam itu disesuaikan dengan keberagaman yang ada untuk menjaga persatuan negara kita. Muhammadiyah dengan Islam berkemajuannya dan NU dengan Islam Nusantaranya, ” tambahnya

Melalui jaringan pemuda setiap organisasi, upaya melawan doktrinasi dari para kelompok ekstrimis bisa dioptimalkan dengan memberikan pemahaman para pemuda terkait bagaimana mengenali upaya doktrinasi yang dilakukan oleh para kelompok-kelompok tersebut  yang  tak jarang berangkat dari tafsir ayat suci terkait cara-cara menegakkan ajaran agama yang tanpa diimbangi dengan pengetahuan konteks ayat  atau pun  perkembangan zaman yang menyertainya yang berujung pada taklid buta. Karena seperti yang diketahui dari dua aksi teror terakhir di Tanah Air, para kelompok ekstrimis nampak telah menyasar kelompok pemuda sebagai pihak eksekutor dalam menjalankan aksi teror.

Lebih dari itu pemerintah melalui peran ormas beragama juga perlu hadir dalam lingkup keluarga, karena tak jarang pemahaman pemuda terkait doktrin ekstrimis bisa jadi tidak hanya berasal dari pihak luar melainkan dari orang-orang terdekat. Penanaman nilai-nilai toleransi perlu ditanam sejak dini untuk menjadi counter perbuatan -perbuatan yang sejatinya dapat merusak kesatuan meski itu berangkat  dari dalil- dalil ayat suci.

Ona Mariani

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: