RT - readtimes.id

Atasi Sindrom Baby Blues Sedini Mungkin

Readtimes.id– Kondisi yang dialami ibu setelah melahirkan tidak bisa dianggap remeh. Tak sedikit ibu mengalami sindrom baby blues atau depresi pascamelahirkan.

Oleh karenanya, calon ibu perlu memperluas wawasan seputar kehamilan, persalinan dan mengasuh anak agar tidak mengalami sindrom baby blues.

Agar betul-betul siap dengan pengalaman baru sebagai seorang ibu, memperkaya ilmu pengetahuan dengan mengikuti kelas laktasi hingga kelas perawatan bayi yang baru lahir bisa jadi solusi awal. Dibutuhkan juga kerja tim, itulah prinsip yang dipegang pasangan dalam mengasuh anak. Baik ayah maupun ibu, sama-sama punya tanggung jawab besar dan harus saling bahu membahu.

Istilah baby blues kerap menjadi momok, namun bisa diatasi. Tidak semua ibu mengalaminya karena kondisi tersebut dipicu oleh berbagai macam faktor. Melansir dari Antara, Psikolog Liza M mengatakan baby blues ini disebabkan oleh situasi krisis bagi ibu akibat perubahan yang terjadi baik secara fisik, psikologis, maupun struktur keluarga yang memerlukan proses adaptasi atau penyesuaian.

Sehingga manifestasi dari baby blues berupa insomnia, panik, leak of energy, tidak ingin melakukan apa-apa, gampang menangis, dan sensitif sangat mudah dialami.

Baby blues biasanya memiliki kurun waktu enam bulan hingga satu tahun. Bila ciri-ciri tersebut masih berlanjut hingga satu tahun lebih, maka ia dikategorikan masuk ke depresi ringa. Untuk menangani diperlukan obat.

Guna menghindari baby blues berubah menjadi depresi ringan hingga berat, Liza menyarankan agar berolahraga pascamelahirkan.

Berolahraga itu melepaskan stres. Apalagi bila dilakukan bersama anak. Salah satunya berolahraga dengan stroller dengan mengajak bayi.

Dengan begitu menyadari bahwa kita mengalami baby blues adalah langkah awal untuk mengatasinya. Perlu mencari bantuan bila memang tidak bisa menyelesaikan sendiri. Karena jika tidak ditangani dengan baik, akan terakumulasi sehingga menimbulkan depresi atau bahkan gangguan jiwa yang bersifat psikotik agar tidak berlarut ketika memiliki anak lagi.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: