Readtimes.id- Persoalan yang dihadapi sistem kepartaian adalah belum berjalannya secara maksimal fungsi yang dimiliki oleh partai politik, baik fungsi partai politik terhadap negara maupun fungsi partai politik terhadap rakyat. Fungsi partai politik terhadap rakyat adalah memperjuangkan kepentingan, aspirasi, dan nilai-nilai pada masyarakat serta memberikan perlindungan dan rasa aman. Kebanyakan partai politik pada saat ini belum sepenuhnya memberikan pendidikan politik dan melakukan pengkaderan serta rekrutmen politik yang efektif untuk menghasilkan kader-kader pemimpin yang memiliki kemampuan di bidang politik.
Sistem kepartaian yang ada juga masih menghadapi derajat kesisteman yang rendah serta kurang mengakar dalam masyarakat, struktur organisasi partai yang tidak stabil yang tidak mengacu pada AD/ART, dan citra partai di mata publik yang masih relatif buruk. Selain itu, partai politik yang ada pada umumnya cenderung mengarah pada tipe partai politik kharismatik dan klientelistik ketimbang partai programatik.
Sehingga diperlukan pentingnya pendidikan politik sejak dini. Salah satu kunci yaitu melakukan pendidikan politik baik secara internal maupun secara eksternal. Perlu edukasi secara berkala atau terus menerus oleh partai politik. Selain para kader partai, masyarakat juga perlu diedukasi dan diberikan pengetahuan tentang apa sih sebenarnya itu politik, bagaimana partai politik kemudian melakukan kaderisasi. Partai politik itu adalah institut. Jadi apakah kita perlu mencemooh partai ketika kurang maksimal?
Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) mencoba mendiskusikan tentang ada apa dengan pendidikan politik di Indonesia? dengan melakukan Bincang-Bincang Policy Brief: Pendidikan Politik di Indonesia. Diskusi yang berlangsung di Kopi Ide Makassar, Sabtu, 18 April 2021.
Pemerhati pemilu Salma Tadjang, S.S.,M.Si, mengatakan betapa sangat dekat politik dengan diri kita. Apapun yang terkait dengan kemaslahatan masyarakat semua terkait dengan politik. Seperti harga beras, bahan bakar minyak, dan banyak lagi. Perlu melakukan pola edukasi kepada publik atau masyarakat. para generasi muda juga perlu mendapatkan edukasi terkait pendidikan politik. Institusi partai politik memiliki tugas dan fungsi untuk pendidikan politik. Dalam konstitusi jelas, bahwa ada tanggung jawab untuk itu, sehingga benar-benar bisa profesional, dengan melakukan pendidikan politik secara terus menerus. Padahal kita tahu persis bahwa partai politik juga memiliki anggaran. Seharusnya anggaran bisa dialokasikan untuk pendidikan politik.
“Fenomena yang terjadi, mereka kemudian melakukan dan sibuk mempersiapkan ketika enam bulan sebelum pemilu atau pilkada. Sebenarnya 4 tahunnya kemana apa yang dikerjakan? Tetapi semua pasti memiliki pengetahuan, merasakan, menyaksikan langsung seperti apa partai politik kita. Mari kita bersama melakukan kerja kolaborasi dan bagaimana mengambil peran strategis dalam rangka mendukung dan mewujudkan partai politik yang cerdas profesional. Menerapkan AD ART partai secara nyata, jangan hanya tersimpan dalam meja. Namun kemudian dipakai saat pencalonan saja,”ujar Salma
Pengurus Partai Demokrat Provinsi Sulawesi Selatan Mismayal Khaerat, menambahkan perlu mempersiapkan kader muda yang memiliki ruang partai politik, menjadi responsif, tidak menjadi eksklusif bagi orang-orang tertentu, tetapi menjadi inklusif ke semua orang. Pendidikan politik sangat penting. Seharusnya sejak dini kita harus melek tentang politik karena sangat penting sekali. Seandainya saya dulu warga masyarakat melek politik, mungkin saya juga sudah duduk di legislatif. Sejak Mahasiswa saya menolak yang namanya money politik.
Ketika pendidikan politik terlaksana dengan baik akan terhindar dari money politik. Ada yang memberi dan ada yang menerima. Ketika memberi akan salah, apalagi kita yang menerima.Tidak ada lagi yang namanya money politik. Partai politik Itu ada ruang untuk belajar, cara untuk mencapai tujuan. Ada ruang bukan hanya diisi oleh kaum elit. Tapi ada ruang untuk kelompok muda. Harus melihat bagaimana kapasitas, kapabilitas dari internal masing-masing partai politik it harus kita tahu dan tidak acuh bagaimana pendidikan politik untuk lebih bagus untuk hari ini.
“Salah satu kekurangan yang ada di masyarakat dan belum tahu tanggung jawab tentang politik. Mengetahui fungsi kita sebagai warga negara. Ketika kita mengetahui bahwa pendidikan politik itu penting. Semestinya dari SMA sudah mengerti tentang politik. Kita harus tahu tujuan dan integritas kita dan harus dibangun dengan cita-cita mulia,”
Akbar Najemuddin merupakan Mahasiswa Prodi Politik Universitas Hasanuddin menanggapi, bahwa pendidikan politik ada dua ada di partai politik dan pemilik suara itu sendiri. Kajian diskusi terkait bagaimana kebijakan institusi kepartaian itu, dan bagaimana disfungsi partai politik. Mewarnai proses politik kita. Salah satu fungsi bukan hanya pada pendidikan saja. Ada kaderisasi, untuk mewujudkan bagaimana SDM partai politik itu sendiri kita memulai dari penguatan SDMnya. Mungkin volunter dari internal partai politik itu bukan hanya partai politik.
“Ketika partai politik berbicara bahwa harus ada proses dan proses pengawalan yang panjang, harus ada pendampingan yang lebih berkesinambungan di masyarakat. Tidak hanya politik by moment entah itu menjelang pilek atau menjelang pilkada baru melihat bendera apa, misalnya partai A atau B. Sementara fungsi komunikasi politik perlu dijalankan dengan baik, dengan terus membangun relasi dengan pemilih. Apa kebijakan yang harus dikawal,dan disuarakan,”
Bukan berarti ketika kalah dia tidak lagi berjuang bersama rakyat. Itulah bagi saya relasi yang harus dibangun yang terbentuk di DPR. Pendidikan politik dengan penguatan institusi bagaimana partai ini betul-betul menghadirkan empat fungsi utama, yaitu fungsi kaderisasi, bidang politik, komunikasi politik, sirkulasi elit. Ini sangat penting.
Bagaimana distribusi kekuasaan bisa melihat berdasarkan potensi yang ada di internal partai. Hal lain juga yang sering mencederai proses politik yaitu pengaruh kekeluargaan. Orang-orang yang memiliki potensi lebih memiliki andil yang besar. Ketika terjadi korupsi akan berdampak, karena efek kekeluargaan, satu orang saja yang melakukan korupsi. Sehingga kita melihat seberapa penting peran kita untuk membangun proses demokratisasi yang ada.
Salma Tadjang menambahkan sejauh pengalaman saya di dalam melakukan pemantauan dan pendampingan.Titik lemah partai politik yaitu belum optimalnya AD ART, yang masih disimpan dalam meja. Ketika melakukan musyawarah kerja, berhari-hari dan tidak tidur. Lalu, tidak menjalankan apa-apa. Tetapi realitanya tidak dilaksanakan secara maksimal. Ketika persiapan pemilu baru ramai. Bagaimana kita kemudian bisa bersama mendorong menerapkan SOP AD ART. Forum diskusi perlu diinisiasi dan kita galakkan. Karena biasanya mudah mempengaruhi ketika sudah berkawan.
Pendidikan pemilih sangat penting dilakukan oleh kita semua terutama kawan-kawan partai politik di Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan dan Makassar dari hari ke hari akan tambah baik. Bagaimana kemudian setiap stakeholder partai politik memiliki aturan dan mekanisme sehingga semua memiliki sebuah standar yang paten sehingga ketika ada masalah kemudian bisa memberikan informasi dan melaporkannya bentuk tulisan maupun lisan.
Ketika pendidikan politik ini beres, partai politik bekerja dengan tidak money politik. Baik organisasi masyarakat maupun organisasi komunitas dan berbagai stakeholder mampu memberikan pemahaman warga mengenai hal tersebut. hanya batasan jumlah hak pilih tercederai, seharusnya suara tidak sebanding dengan berapapun jumlahnya.
Partai politik pun tidak perlu menyiapkan dana yang tidak tak terbatas untuk kemudian berpikir bagaimana dia bisa melakukan pertarungan. Kecuali dia melakukan pertarungan ide dalam artian bagaimana menyusun program yang sederhana tetapi cocok dengan daerah pemilihannya. Setiap calon pemilik dalil dan pendidikan berjalan sebagaimana mestinya.
Tambahkan Komentar