RT - readtimes.id

Inovasi Layanan Kesehatan Berbasis Artificial Intelligence

Readtimes.id – Beberapa perusahaan telah menciptakan produk teknologi  dalam memerangi virus Covid-19. yang dapat dimanfaatkan untuk melawan virus tersebut. Produk yang diciptakan pun beragam seperti aplikasi pelacakan virus corona, gelang pintar, thermal scanner drone, robot, dan Artificial Intelligence (AI).

Teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan ini dirancang dalam  mengidentifikasi pola pergerakan penyebaran virus Covid-19. Namun, untuk membantu dalam hal diagnosa, perlu menggunakan perhitungan alogaritma dengan melakukan analisa lewat CT Scan.

Teknologi kecerdasan buatan ini membantu para tenaga medis di China dalam melakukan identifikasi untuk membedakan hasil scan pneumonia. Kecerdasan buatan tersebut juga diklaim mempunyai tingkat akurasi sampai dengan 90 persen.     

Dekan Fakultas Kedokteran Unhas,  Prof. Dr. Budu, M.Med.Ed, SpM(K), PhD mengatakan, saat ini dimana teknologi sangat berkembangan pesat, sehingga memicu kita untuk terus  mengenal teknologi baru.  Melihat tantang  globalisasi dan banyaknya penyakit-penyakit menular yang sulit dilawan. 

Artificial intelligence adalah layanan masa depan,  era revolusi industri di dunia kesehatan menjadi perhatian yang tidak bisa terhindar dari teknologi tersebut.

Inovasi di bidang Kesehatan yang hadir untuk mengatasi lonjakan virus corona, seperti robot AI untuk identifikasi pergerakan virus dan kembangkan vaksin, helm pembaca suhu tubuh, cincin pendeteksi suhu tubuh, drone pemantau suhu, dan robot pelayan pasien.

“Tapi tentu Fakultas Kedokteran Unhas selalu menghadirkan sistem pelayanan berbasis artificial intelegensia. Salah satunya adalah mempersiapkan tenaga kesehatan dan dokter kami untuk memiliki talenta pengetahuan soft skil terutama dibidang artificial intelligence,” ujarnya kepada readtimes.id. Rabu 3 Februari 2021.

Menurut riset International of Medicine (2017),  pelayanan kesehatan yang nyaman, indah, didukung teknologi segala hal. Baik teknologi informasi maupun teknologi peralatan medis. Era inilah disebut era pergeseran (disruption).

Era shifting atau disruption mana  hampir semua pelayanan jasa melakukan hal cepat, termasuk pelayanan kesehatan. Kesehatan bukan lagi sebagai primary health care atau pelayanan bersifat mendasar. Namun, dengan campur tangan teknologi dapat mempercepat, mempermudah, memberikan hal lebih pasti pelayanan kesehatan.

Pencegahan dan penyembuhan penyakit, sesuatu hal harus diterima insan pelayanan kesehatan. Karena tampaknya di masa depan semua pelayanan kesehatan akan dijalankan kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan berfungsi meningkatkan optimalisasi penggunaan alat-alat diagnostik di laboratorium. Membantu konversi wawancara dokter-pasien (anamnesa). Juga sebuah dasar pengembangan peralatan wireless (wearable devices), bermanfaat bagi masyarakat dalam hal promosi kesehatan.

Prof. Dr. Budu, menambahkan, kita harus siapkan generasi yang bergelut didunia Kesehatan dengan memilik  soft skil rasa humanisme, karakter yang baik, sopan terhadap pasien, itu tidak bisa dilakukan hanya sekedar mengandalkan kelebihan dan teknologi . Membangun sistem agar anak-anak kita  nantinya menjadi dokter  yang baik.

“Oleh karena itu ada namanya diskusi Kedokteran Unhas dengan slogan ” From Digital to Humanism ” Pendidikan untuk selalu dimemiliki. Sebaiknya dokter tetap bersentuhan dengan kasus, dan  kita harus punya ikatan batin dengan pasien”

Waktu dan kesehatan adalah dua aset berharga, dengan perkembangan kecerdasan buatan, menjadi keniscayaan yang harus kita terima yang dipercaya mengakselerasi kesehatan masyarakat menuju generasi cemerlang.

Ona Mariani

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: