Readtimes.id– Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Pemerintah Kecamatan Balaesang bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Donggala menggelar kegiatan sosialisasi pembangunan tambak intensif udang vaname dengan skema inti plasma yang diprakarsai PT. Esaputlii Prakarsa Utama di Desa Meli, Senin (7/3).
Kegiatan ini dihadiri Camat Balaesang, Darnawati, Direktur Utama PT. Esaputlii Prakarsa Utama, para aparat desa, serta puluhan masyarakat Desa Meli.
Pada kesempatan tersebut, pihak PT. Esaputlii Prakarsa Utama menayangkan video sejumlah lokasi tambak udang vaname yang sudah mereka garap dan berproduksi. Tujuannya adalah agar masyarakat mengetahui bagaimana investasi tambak udang vaname.
Skema inti plasma atau kerja sama antara investor dengan masyarakat pemilik lahan untuk kepentingan jangka panjang bagi masyarakat.
Kepala Desa Meli, Tanhar Hi. As’ad Yasan menyambut adanya sosialisasi ini. Di mana masyarakat dapat mengetahui seperti apa pola inti plasma dari perusahaan. Harapannya agar pembukaan dan pembangunan tersebut berjalan lancar, serta segera dilaksanakan pihak perusahaan.
“Memperkenalkan dan meminta dukungan masyarakat pembangunan budidaya udang vaname,” ujar Kades Tanhar.
Sementara Camat Balaesang, Darnawati mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan aparat desa, utamanya perusahaan.
“Semoga keluarga saya di Meli dapat menyambut baik program pembangunan tambak ini. Mari kita kerja sama. Itu harapan saya ke depannya,” ujar Camat Darnawati.
Ia mengajak masyarakat, agar kali ini untuk dapat merubah pola pemikiran dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan melalui pembangunan tambak udang vaname di Desa Meli.
Darnawati yakin bahwa perusahaan tidak akan merugikan masyarakat pemilik lokasi. Bila perlu, kalau ada masyarakat pemilik lahan yang tidak setuju, maka ia bersedia mengganti lahan tersebut dengan lahan dan pohon kelapa miliknya.
“Kalau ada yang mau, lahan pohon kelapa saya ditukar dengan lahan yang dibangun tambak udang. Saya siap biar lahannya kosong,” tandasnya.
Oleh sebab itu, Darnawati menyampaikan kepada masyarakat bahwa saat ini adalah kesempatan untuk bisa merubah nasib dan taraf hidup lebih baik lagi.
Direktur Utama PT. Esaputlii Prakarsa Utama, Ahmad Bakti Baramuli menceritakan sejarah singkat perusahaan. PT. Esaputlii merupakan perusahaan keluarga yang sebelumnya melakukan pembenihan udang windu, kemudian diganti dengan pembenihan udang vaname.
“Insya Allah udang vaname ini tidak akan punah, karena udang ini asalnya dari Amerika. Sejak 2006,” tutur Ahmad Bakti.
Ia mengungkapkan bahwa produksi tiap bulannya dikirim ke Sulawesi Tenggara, kemudian Gorontalo, dan Parigi Moutong Sulawesi Tengah.
“Melihat potensi itu, kenapa kita tidak buka tambak di Sulteng. Kita bangun tidak menggali, tapi kita ambil di atas permukaan laut,” katanya.
Ahmad Bakti menyebutkan tambak tersebut setiap dua tahun minimal lima kali panen. Ia mengatakan lokasi tambak antara wilayah Kabupaten Parmout dan Donggala sama-sama punya potensi.
Sistem inti plasma, yaitu 50 persen inti dan 50 persen plasma. Namun prinsipnya pembangunannya sama saja.
“Kerja samanya 35 thn. Pembangunannya perhektar Rp 2,5 sampai Rp 3 miliar,” jelas Ahmad Bakti.
Ia menegaskan, skema inti plasma tidak merugikan pemilik lahan. Perusahaan selalu mengutamakan kepentingan masyarakat pemilik lahan. Selain itu, retribusi desa, Corporate Social Responsibility (CSR), dan kewajiban lainnya untuk daerah tempat investasi perusahaan.
Tambahkan Komentar