Readtimes.id– Belum lama ini publik figur Marshanda mengumumkan bahwa dirinya mengidap tumor payudara. Kendati demikian, tak sedikit yang bingung, sebenarnya apa perbedaan tumor dan kanker payudara.
Tumor payudara memiliki tanda dan gejala umum seperti adanya benjolan pada payudara, kulit payudara memiliki perubahan seperti kulit jeruk, berlesung, kemerahan, dan bahkan bisa terjadi ulserasi pada kulit.
Selain itu gejalanya juga seperti ada perubahan bentuk puting, seperti puting tertarik ke dalam atau keluar darah dari puting, serta muncul benjolan pada sekitaran ketiak.
“Dalam dunia medis, benjolan tersebut dinamakan sebagai tumor. Nah, kapan dikatakan sebagai kanker? Ketika selnya disebut sel ganas,” jelas dr. Agustinus Darmadi Hariyanto, Sp.Onk.Rad pada Readtimes.id (4/06).
Tumor akan dikategorikan sebagai kanker ketika setelah dilakukan pemeriksaan histopatologi dinyatakan sebagai sel ganas.
“Secara lokal, kanker payudara sendiri bisa masuk sampai ke dinding dada dan/atau keluar ke permukaan kulit, lalu secara regional sel kanker juga bisa menyebar ke kelenjar getah bening sekitar. Apabila sudah penyebaran sudah jauh, namun pada umumnya tidak menyebar ke tulang, paru, hati, dan otak” ujarnya lagi.
Untuk pengobatan tumor payudara tergantung dari keganasan atau stadiumnya. Namun, pada kanker payudara tatalaksana meliputi bedah, terapi sistemik dengan kemoterapi, hormon dan target terapi, serta radiasi.
Penyakit yang dianggap mematikan ini, bisa dicegah dengan melakukan beberapa cara.
“Secara umum faktor pencegahannya seperti menghindari faktor resiko kanker payudara yang masih bisa diubah,” tutur dr. Agustinus Darmadi.
Faktor risikonya berupa jenis kelamin (wanita), usia, riwayat pada keluarga atau genetik, menopause terlambat, menstruasi usia dini, riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui).
Selain itu, faktor risikonya juga bisa obesitas, konsumsi alkohol, merokok, konsumsi makanan berpengawet, makanan kaleng, makanan dengan pewarna buatan, riwayat radiasi pada dinding dada sebelumnya, serta aktivitas fisik yang rendah.
Selain hal tersebut, deteksi dini juga penting, dengan Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis). Bisa juga dilakukan mamografi skrining.
Jadi, faktor resiko yang dirasa bisa dicegah seperti mengkonsumsi makanan sembarangan sebaiknya dihindari agar tidak terkena tumor maupun kanker payudara.
Editor : Ramdha Mawaddha
675 Komentar