RT - readtimes.id

Mafindo Identifikasi Video Konten Hoaks Politik Berkisar 1.2 Juta Sepanjang 2024

Readtimes.id– Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) menemukan 1.292. 645 hoaks politik sepanjang musim Pemilu 2024.

Jumlah hoaks politik 2024 naik dua kali lipat dibandingkan musim Pemilu 2019 yang hanya berkisar 644 konten.

Ketua Komite Litbang Mafindo Nuril Hidayah menjelaskan, yang membedakan hoaks pada Pemilu 2024 dan 2019 adalah dominasi konten video.

“Pada Pemilu 2019 hoaks kebanyakan berupa foto atau gambar,” ujarnya.

Sementara Pemilu 2024, konten dibuat dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Ini menjadi tantangan karena proses pemeriksaan fakta konten video lebih rumit dan lama, bisa mengaduk-aduk emosi. Terlebih konten hoaks yang dibuat menggunakan AI, tidak mudah untuk mendapatkan kesimpulan apakah itu hoaks atau bukan,” tuturnya Jumat (2/2/2024).

Hasil penelusuran Mafindo menyebutkan
Platform Youtube menjadi tempat ditemukan hoaks terbanyak yakni 44.6 persen. Diikuti Facebook 34.4 persen, Tiktok 9.3 persen, Twitter atau X 8 persen, Whatsapp 1.5 persen, dan Instagram 1.4 persen.

Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho menuturkan, topik hoaks yang paling banyak ditemukan adalah isu kandidat.

“Konten hoaks politik masih didominasi saling serang antar pendukung kandidat sekitar 33.1% dan penolakan terhadap kandidat 10.7%,” ujarnya.

Sementara itu dilihat dari track recordnya, pada penelusuran Mafindo, Anies Baswedan menjadi kandidat yang paling banyak disebut dalam narasi hoaks yakni 206 bernada positif dan 116 bernada negatif.

Untuk Muhaimin Iskandar 17 bernada positif dan 5 negatif.

Ganjar Pranowo 63 positif dan 73 negatif, Mahfud MD 44 positif dan 5 negatif.

Prabowo Subianto 28 positif 66 negatif, Gibran Rakabuming Raka 12 positif dan 74 negatif.

Septiaji menuturkan isu kecurangan pemilu harus disikapi dengan serius oleh penyelenggara pemilu.

“Karena isu ini diprediksi meningkat tajam setelah hari-H 14 Februari 2024, dan berpotensi membuat orang menolak hasil pemilu dan memantik keonaran,” ujarnya.

Solusi yang ditawarkan Mafindo dalam menangani hoaks yang berbasis video dilakukan dengan kolaborasi.

Saat ini Mafindo telah bekerja sama dengan Bawaslu RI, Koalisi Masyarakat Sipil Lawan Disinformasi Pemilu 2024, Koalisi Cekfakta.com dan Koalisi DAMAI.

Bentuk pengimplementasian kolaborasi dilakukan dengan memproduksi video konten pencegahan hoaks pemilu.

“Caranya dengan menyajikan konten yang bisa mengedukasi publik sehingga memiliki kekebalan saat terpapar hoaks. Kolaborasi ini perlu terus diintensifkan dengan melibatkan platform digital, penyelenggara pemilu, pemerintah, dan warganet,” tutup Septiaji. (NR)

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: