RT - readtimes.id

Mengakali Keterbatasan Fisik

Readtimes.id– Sebuah aktivitas yang melibatkan fisik dan keterampilan, demikian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata olahraga. Hal tersebut kemudian diamini oleh kekalahan tim basket Indonesia dari Yordania.

Margin 15 angka menjadi penutup dari pertandingan terakhir Indonesia sebelum melakoni FIBA Asia Cup tersebut. Turun tanpa Marques Bolden, faktor ukuran badan menjadi pembeda yang demikian jelas dalam laga tersebut.

Tercatat, Indonesia hanya mampu mencetak 10 angka dari paint area, berbanding 36 milik Yordania. Tidak berhenti sampai di situ, Abraham Damar dan kawan-kawan juga kalah dari segi rebound.

Selain memperlihatkan sisi lemah Indonesia, hal ini juga mempertegas pentingnya sosok Marques Bolden di tim basket Indonesia. Kurangnya pemain tinggi Indonesia yang dapat bersaing membuat paint area dan rebound Indonesia selama ini banyak bergantung pada Marques Bolden.

Meski bukan mesin pencetak angka yang dominan, keberadaan pemain NBA G League tersebut mampu memberikan persaingan di paint area, baik ketika menyerang maupun bertahan. Bermodalkan tubuh setinggi 208 CM, Bolden mampu bertarung memperebutkan rebound dan menahan pemain lawan di bawah ring.

Kehadiran pemain 24 tahun tersebut juga mampu melengkapi permainan eksplosif dari Derrick Michael. Kombinasi keduanya terbukti mampu memberikan rasa aman saat fase bertahan dan dapat diandalkan untuk beradu rebound dengan pemain tinggi milik lawan.

Layaknya pedang bermata dua, di balik peran penting Bolden bagi tim nasional Indonesia, ia bisa saja menyebabkan ketergantungan pada permainan tim. Sehingga, ketika dirinya tidak dapat memperkuat tim, hasil negatif sulit untuk dihindari.

Bolden memang bukan garansi prestasi dan bisa menjadi pedang bermata dua. Namun, jika mampu mengolah sebuah senjata dengan baik, tentunya kita juga bisa mendapatkan manfaat darinya. Lewat Bolden kita bisa belajar tentang pentingnya ukuran dalam olahraga kita, tidak ada salah meyakini bahwa fisik tidaklah menentukan hasil akhir, namun jika mampu menghadirkan aspek fisik, tentu lebih baik lagi.

Berkaca pada kasus Marques Bolden, para petinggi olahraga sudah sewajarnya mulai mempertimbangkan aspek naturalisasi, tentunya dengan cermat. Selain mampu menambah kekuatan tim, naturalisasi bisa menjadi sampel pemerintah dan para pemain dalam meningkatkan performanya. Selain naturalisasi, tentunya hal lain yang perlu dicoba adalah memudahkan jalan bagi para pemain muda untuk berkarier di luar negeri.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

80 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: