Vaksinasi untuk Aparat Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polisi telah dimulai akhir Februari di beberapa kota di Indonesia. Program vaksinasi gratis oleh pemerintah ini dimulai dari beberapa lapisan masyarakat, selain diberikan kepada mereka yang berada di garda terdepan, pemerintah juga berusaha untuk meyakinkan masyarakat terhadap rasa takut keamanan dari vaksin. Sementara ada beberapa orang takut dengan jarum suntik.
Semenjak program vaksinasi gratis ini dimulai, media sosial diramaikan oleh video orang-orang yang ketakutan saat akan di vaksin. Bukan lagi takut terhadap keamanan vaksin, lebih kepada jarum suntik. Ketakutan atau kecemasan ini bukan hanya dirasakan di Indonesia, di Amerika Serikat pun sekitar seperempat orang dewasa takut jarum suntik dan diperkirakan 7% orang dewasa menghindari vaksin menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Lalu, ada apa dibalik ketakutan jarum suntik ini?
Menurut Salma Dias S., M.Psi., Psikolog bahwa ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan orang mengalami kecemasan atau ketakutan. Sering dan sederhananya karena ketika disuntik itu sesuatu yang tidak nyaman, sakit, dan tidak enak. Dan, namanya manusia, wajar saja menghindari rasa sakit sehingga kita mudah takut pada hal-hal yang sakit atau tidak nyaman termasuk jarum suntik itu.
Apalagi ketika disuntik, bukan hanya sedetik-dua detik, beberapa punya nadi yang sulit dicari dan sebagainya. Saat disuntik ada sensasi tidak nyaman dulu yang dirasakan. Entah obat yang masuk atau yang lainnya, ketika jarum ditarik keluar, itu juga tidak nyaman. Itulah mengapa orang-orang cemas dan takut ketika disuntik.
Selain itu, sejak jaman dulu hingga sekarang, masih ada orang tua jika anaknya rewel, ditakut-takuti dengan perkataan ‘’nanti disuntik oleh dokter’’ jadi anak secara tidak sadar punya ketakutan sendiri pada jarum suntik karena ancaman dari orang tua.
Untuk mengatasi rasa takut terhadap jarum suntik, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu melakukan reklasasi dengan melemaskan otot kaki dan dan tangan sambil menenangkan diri sendiri setidaknya bisa mengatur napas sambil memikirkan bahwa suntikan yang diberikan bermanfaat.
Alihkan perhatian, sebelum disuntik, coba untuk mencubit diri sendiri dan mengatakan sakitnya tidak akan jauh beda dari cubitan tersebut atau memikirkan hal-hal yang menyenangkan lainnya untuk mengalihkan perhatian. Ajak berbicara dokter atau perawat, untuk mengalihkan tatapan dari jarum suntik.
Jika anda sangat takut atau cemas, bisa meminta pada teman atau sanak keluarga untuk dipegangi tangan atau pundak agar dibantu melakukan hal-hal diatas dan meminta dokter atau perawat untuk memberikan aba-aba.
Tambahkan Komentar