Readtimes.id– Stunting atau kerdil pada anak adalah salah satu masalah pelik yang menghantui sumber daya manusia di Indonesia. Tidak hanya itu dampak dari stunting yang masif di suatu negara nyatanya juga mampu berdampak terhadap produk domestik bruto (PDB).
Di Indonesia, masalah stunting mempengaruhi sekitar 2-3 persen penurunan PDB. Sebagaimana yang pernah dipaparkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada awal tahun lalu.
“Sekitar 2-3 persen produk domestik bruto hilang per tahun akibat stunting. Dengan jumlah PDB Indonesia tahun 2020 sekitar Rp15 ribu triliun, potensi kerugian akibat stunting dapat mencapai Rp450 triliun per tahun,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), 22 Februari 2022.
Tak hanya itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan Sebastian Mary pada 2018, ditemukan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan turunnya PDB.
Peneliti dari Universitas DePaul Chicago tersebut memperkirakan bahwa peningkatan persentase prevalensi stunting menyebabkan penurunan PDB per kapita sebesar 0,4 persen.
Menarik Investasi untuk Atasi Stunting
Permasalahan stunting bukan hanya menjadi perhatian di sektor kesehatan. Diperlukan solusi yang bersifat fundamental untuk diterapkan di berbagai sektor sehingga dapat menjamin asupan gizi terhadap ibu hamil dan bayi. Termasuk kebijakan di sektor ekonomi.
Menurut Guru Besar Ekonomi Unhas Dr. Anas Iswanto Anwar, permasalahan stunting berkaitan erat dengan daya beli masyarakat. Hal ini dapat dicegah dengan mengurangi jumlah pengangguran yang berdampak terhadap kemampuan masyarakat untuk menyediakan pangan berkualitas.
“Berkurangnya pengangguran dapat meningkatkan daya beli untuk menyediakan bahan pangan berkualitas,” ujar Dr. Anas ketika dihubungi oleh Readtimes.id.
Sekali lagi permasalahan ini jelas bukan hanya menjadi tanggung jawab dari sektor kesehatan saja. Menurutnya, butuh kerja sama berbagai elemen negara untuk menanggulanginya. Termasuk dengan penguatan investasi, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
“Untuk mengurangi pengangguran, diperlukan investasi dari pemerintah maupun pihak swasta dan diperlukan konsistensi dari pemerintah untuk menanggulangi hal ini,” tambah Dr. Anas.
Sebab sejatinya, permasalahan stunting juga disebabkan oleh daya beli masyarakat terhadap bahan pangan yang berkualitas dan bergizi masih rendah.
2 Komentar