RT - readtimes.id

Persimpangan Jalan Para Kartini Olahraga

Readtimes.id– Olahraga umumnya diasosiasikan dengan maskulinitas dan kegiatan yang umum dilakukan oleh laki-laki. Cabang olahraga yang dilakoni oleh para perempuan seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dibanding dengan apa yang bisa diperoleh laki-laki di bidang olahraga. Hal tersebut pada akhirnya membawa para perempuan ke sebuah persimpangan jalan dalam hidupnya.

Sebagaimana halnya yang dialami para perempuan di bidang lain, para perempuan yang berkecimpung di bidang olahraga pun terpaksa harus bisa memposisikan dirinya dalam kehidupan sehari-hari, utamanya untuk mereka yang telah berumah tangga.

Para perempuan harus bisa menyeimbangkan prioritas antara kewajiban mengurus rumah tangga dengan berkarier. Maklum, pendapatan yang dapat diperoleh seorang perempuan di bidang olahraga sangat jomplang jika dibandingkan para laki-laki di bidang yang sama. Hal tersebut juga menjadikan pilihan untuk menjadikan atlet sebagai profesi tidak dilakoni para perempuan. Sehingga, mau tidak mau, mereka harus menjalani peran ganda dalam kesehariannya.

Hal tersebut dijalani oleh seorang Nurfa Nurul Utami, atlet renang artistik. Nurfa harus menjalani perannya sebagai seorang atlet sekaligus mahasiswa semester 6 jurusan ilmu ekonomi Universitas Hasanuddin.

Dua peran yang ia jalani itupun membuat dirinya sedapat mungkin bisa mengatur waktu antara kuliah dan latihan. Jika bukan latihan intensif untuk persiapan sebuah kejuaraan, maka Nurfa akan mengambil jadwal latihan yang menyesuaikan dengan jadwal kuliahnya.

Baca juga: Kartika Siti Aminah dan Sejarah Baru Basket Tanah Air

Namun, bila sudah mendekati waktu turnamen seperti saat mewakili Sulawesi Selatan di Pekan Olahraga Nasional kemarin, ia terpaksa harus lebih selektif, sehingga ia kadang terpaksa absen kelas. Beruntung, ia mendapat kelonggaran dari para dosen, baik dalam bentuk kompensasi kehadiran, maupun pengumpulan tugas.

Meski baru saja menyumbangkan medali emas untuk Sulawesi Selatan pada PON 2021 kemarin, Nurfa sendiri tidak serta merta berniat mengambil jalan karier sebagai atlet. Saat diwawancarai oleh tim Readtimes.id, ia masih belum memilih dan memutuskan untuk menjalankan kuliah dan karier atletnya secara bersamaan.

Terlepas dari pilihan yang akan ia ambil di masa depan, ia tetap berkeinginan untuk membantu Sulawesi Selatan menghasilkan atlet-atlet renang artistik yang berprestasi di kemudian hari.

Selain Nurfa, peran ganda perempuan di bidang olahraga pun juga dijalani seorang Kartika Siti Aminah. Perempuan yang akrab disapa Coach Ika tersebut harus menjalankan peran sebagai pelatih perempuan pertama di liga basket profesional di Indonesia dan juga peran sebagai ibu rumah tangga.

Selain Coach Ika dan Nurfa, tentunya masih ada perempuan-perempuan Indonesia lain yang berkarier di bidang olahraga. Tuntutan hidup dan pekerjaan membuat mereka harus menjalankan peran ganda sehari-harinya. Merekalah para Kartini di bidang olahraga.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: