Readtimes.id — Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 telah usai. Hasilnya pun sudah diketahui hampir di 270 Kabupaten/ Kota yang terdaftar menggelar pemungutan suara pada 9 Desember lalu.
Kini tiba saatnya menagih janji kampanye para sang pemenang yang nantinya hanya akan menjabat selama 3,5 tahu itu. Namun sekali lagi waktu yang singkat tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menepati janji. Karena di sini lah kepiawaian seorang pemimpin sedang diuji. Dengan waktu juga pandemi.
Berbicara mengenai kesanggupan memenuhi janji dapat dilihat dari bagaimana seorang pemimpin akan menyusun program prioritas dalam 100 hari kerja, meskipun hasilnya tak sepenuhnya dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja dalam 1 kali periode, namun paling tidak di sini masyarakat bisa melihat kepiawaian seorang pemimpin dalam melakukan pemetaan serta mengelola sumber daya yang dimilikinya di awal kepemimpinan.
Di Makassar misalnya Wali Kota Dan Wakil Wali Kota terpilih Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi dikabarkan akan melakukan reformasi birokrasi di 100 hari kerja pertamanya, agar semua program yang sebelumnya sudah digagas dalam visi misi, bisa terselesaikan dengan baik dan cepat. Maka harus didukung oleh orang-orang yang sevisi untuk kemajuan Kota Makassar.
Selanjutnya di Surabaya ada Eri Cahyadi berpasangan dengan Armudji yang akan berkosentrasi pada program yang diperuntukkan untuk lansia dan anak-anak muda. Seperti pemberian beasiswa, program industri kreatif untuk kompetensi dan softskill dan pengembangan usaha mikro kecil.
Sementara itu di Kota Tangerang Selatan ada Benyamin Davnie berpasangan dengan Pilar Saga Ichsan yang lebih memilih fokus untuk menangani Covid- 19 dan pemulihan ekonomi pasca ditetapkan sebagai pemenang.
Terlepas pada apapun prioritas para calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih di atas pada dasarnya harus kembali mampu mejawab kebutuhan masyarakat di tengah krisis. Ketepatan melakukan pemetaan pada 100 hari pertama secara tidak langsung juga akan berdampak pada kebijakan 1000 hari , satu tahun, dua tahun atau bahkan 3,5 tahun dalam masa kepemimpinan . Kalau di awal saja sudah salah , bagaimana selanjutnya?
Tambahkan Komentar