
Readtimes.id– Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menyebut Pemerintah Provinsi Sulsel (Pemprov Sulsel) defisit anggaran hingga Rp1,5 triliun. Defisit anggaran tersebut terjadi selama bertahun-tahun akibat perencanaan anggaran yang keliru.
“Daerah ini bangkrut, kita ada Rp 1,5 triliun anggarannya defisit,” kata Pj Gubernur Sulsel saat rapat paripurna APBD 2024 di DPRD Sulsel, Rabu (11/10).
Bahtiar mengatakan Sulsel sudah berada dalam kondisi itu sejak dia mengambil alih kepemimpinan menggantikan Andi Sudirman Sulaiman (ASS).
” Jadi defisit itu artinya tidak sesuai apa yang diomongin. Misalnya tulis APBD Rp 10,1 (triliun) yah defisit Rp 1,5 artinya aslinya uangmu hanya Rp 8,5 T kan itu berarti 1,5 tidak ada duitnya,” sebut Bahtiar.
Selain perencana yang keliru, menurut Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini, penyebab anggarannya tidak ada karena yang diklaim termasuk dana bagi hasil daerah (DBH) untuk kabupaten dan kota di Sulsel.
“Kenapa tidak ada duitnya? Satu, uangnya orang (daerah) yang kau (provinsi) klaim jadi duitmu, Rp 850 miliar DBH kabupaten/kota, kan begitu. Kemudian ada utang dari tahun lalu sudah audit BPK, ini harus diluruskan,” tegas Bahtiar.
Padahal kata Bahtiar, DBH bukan merupakan dana atau bagian pendapatan Pemprov Sulsel. Dana tersebut merupakan hak dari kabupaten dan kota di Akibatnya, kata Bahtiar,
Bahtiar pun menyinggung salah satu upaya frontal yang bisa saja ditempuh saat kondisi keuangan defisit seperti sekarang adalah dengan memangkas atau bahkan menahan seluruh kegiatan yang direncanakan pada anggaran perubahan 2023 sampai Desember mendatang. (TR)
Editor :Ramdha Mawadha