Readtimes.id– Layaknya langkah yang silih berganti, demikian pula atlet bulutangkis Indonesia yang bergantian mendapat juara, kadang ada, kadang tidak ada. Kala sektor tunggal sulit diharapkan, ganda lah yang menjadi tumpuan.
Jika sebelumnya ganda putra rutin menyumbang wakil di partai pamungkas, maka kali ini giliran putri yang mulai perlihatkan taji, tepatnya melalui Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti. Keduanya akhirnya berhasil berdiri di podium tertinggi setelah melewati empat turnamen resmi secara bersama-sama.
Capaian Apri dan Fadia ini pun pada akhirnya mampu menjawab keraguan banyak pihak setelah pensiunnya Greysia Polii. Berstatus sebagai ganda baru, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia segera tancap gas pada turnamen debut di SEA Games Vietnam. Meski gagal persembahkan emas dari cabang beregu, keduanya segera membayarnya lewat emas cabang nomor perorangan.
Debut mereka di turnamen resmi BWF pun tidak kalah mengesankannya. Bermain di Indonesia Masters, keduanya menyambut pengumuman pensiun Greysia Polii dengan melesat hingga babak final turnamen sebelum dikalahkan Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan. Sayang, performa tersebut tidak mereka teruskan di Indonesia open dan takluk di 8 besar.
Setelah dua kekecewaan yang mereka rasakan di dua turnamen resmi BWF, kombinasi kekuatan Apriyani rahayu dan penempatan Siti Fadia pada akhirnya berbuah manis pada kejuaraan Malaysia Open dengan menggulung ganda putri Tiongkok, Zhang Shu Xian dan Zheng Yu.
Gelar ini pun semakin terasa manis setelah melihat lawan yang keduanya taklukkan. Sebelum ke babak semifinal, keduanya mampu menyamakan rekor pertemuan dengan Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan, duet ranking 1 dunia yang sebelumnya mengalahkan mereka di final Indonesia Masters.
Sebelumnya, Nami Matsuyama dan Chiharu Shida, ganda putri juara All England yang menjadi korban keduanya. Catatan 10 menang dari 12 pertandingan tentunya menjadi modal berharga duet yang kelak akan menjadi tumpuan Indonesia pada sektor tunggal putri tersebut.
Apa yang diraih oleh Siti Fadia dan Apriyani pada akhirnya juga bisa menjadi sedikit harapan bagi para pecinta bulu tangkis Indonesia ketika ganda putra tengah hadapi masalah kebugaran dan tunggal putra yang kerepotan melewati Viktor Axelsen. Dua juara dari 4 turnamen yang telah mereka lalui pun tentunya bisa menjadi dorongan mental kepada para pebulutangkis Indonesia.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar