RT - readtimes.id

Taufan Pawe, Curi Hati Sulsel Lewat Stadion?

Kerinduan para pecinta PSM Makassar akan penampilan para jagoannya di kandang sendiri  nampak berusaha dijawab oleh Taufan Pawe. Wali Kota Parepare sekaligus Ketua DPD I Golkar Sulsel tersebut telah melakukan pemugaran stadion Gelora BJ Habibie (GBH) yang direncanakan akan menjadi homebase PSM.

Sudah hampir sempurna. Bahkan pada Senin 6 Juni ini, stadion yang dulunya bernama Gelora Mandiri tersebut digunakan untuk laga PSM Makassar melawan Sulut United FC.

Tidak hanya itu, stadion yang kerap dijadikan lokasi turnamen Habibie Cup  tersebut kini nampak telah mencuri hati dan perhatian masyarakat Sulsel untuk melirik Parepare juga Taufan Pawe. Sosok yang  digadang-gadang berpotensi wakili Golkar di Pilgub Sulsel 2024.

Keberhasilannya mempertahankan jabatan hingga di periode kedua dalam memimpin Parepare  tak dipungkiri bisa saja merupakan sebuah modal untuk Ketua DPD I Golkar yang dipilih secara aklamasi ini untuk mungkin diusung di antara nama-nama seperti Nurdin Halid, Erwin Aksa atau bahkan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) yang baru bergabung ke Golkar.

Perlu Power Lebih

Kendati menjadi pemimpin Golkar Sulsel dan memimpin Parepare dua periode, harus diakui Taufan Pawe masih membutuhkan power lebih untuk menaklukkan Sulawesi Selatan. 

Selain karena akan adanya persaingan internal di partai Golkar yang mungkin saja terjadi,  dia juga harus mengenal karakter pemilih di Sulawesi Selatan yang cenderung dinilai rasional, utamanya di Kota Makassar sebagai daerah dengan daftar pemilih tetap (DPT) tertinggi di Sulsel bila merujuk pada data Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan. 

Kecenderungan rasional ini bisa dilihat dari  sejumlah penelitian yang mengupas terkait keterpilihan kotak kosong sebagai pemenang pemilihan Walikota  Makassar pada 2018 lalu. Patut diketahui Makassar saat itu  dinilai mencatat sejarah  sebagai daerah  pertama  di Indonesia yang pemenang pemilunya bukan manusia dan pemilihnya dianggap sangat rasional.

Itu artinya apa? Kendati ada praktik politik uang hingga politik identitas pada pemilihan lalu, pemilih Makassar yang paling banyak di Sulsel itu nyatanya tidak tergiur untuk memenangkan pihak-pihak yang memang dinilai tidak layak memimpin Ibu Kota Sulsel tersebut dan lebih memilih untuk digelar Pemilu kembali. 

Oleh karenanya, calon pemimpin ke depan dituntut untuk bekerja keras merebut hati publik di Sulsel, utamanya di Makassar dengan kerja nyata. Apalagi melihat Pilkada November 2024 tidak akan bergantung pada hasil 2019 melainkan ditentukan dari hasil Pilpres Februari 2024. Itu artinya semua calon harus benar-benar kerja dan mempersiapkan diri sejak dini dengan matang jika ingin maju bertarung. Di sini track record akan menjadi penilaian penting  selain jumlah partai pengusung dan ongkos politik.

Dan kembali perihal sepak bola mungkin saja adalah salah satu jalan masuk yang digunakan oleh Taufan Pawe untuk memperkenalkan diri di Sulsel. Karena seperti diketahui, PSM Makassar menjadi satu-satunya tim yang tidak hanya diidolakan oleh warga Makassar tapi juga di kabupaten lain di Sulsel. 

Ona Mariani

38 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: