Readtimes.id—Metode pembayaran tanpa uang tunai atau cashless kini mulai banyak digunakan masyarakat untuk melakukan berbagai transaksi. Sistem cashless dianggap lebih mudah dan praktis karena tidak perlu repot membawa dompet berisi banyak uang tunai.
Selain itu, beberapa aplikasi penyedia layanan cashless bekerja sama dengan toko maupun brand produk tertentu untuk mengadakan diskon, promo maupun cashback kepada penggunanya. Hal inilah yang membuat metode cashless makin digemari.
Meski demikian, di balik mudahnya transaksi dan berbagai tawaran promo menarik dari metode cashless. Tak jarang konsumen menjadi kalap, konsumtif dan boros dalam berbelanja.
Hal serupa diungkapkan oleh seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin, Anggriani. Anggriani mengatakan, sejak menggunakan salah satu metode cashless yaitu mobile banking dirinya merasa menjadi sangat boros dalam berbelanja.
Dia dengan mudah mengisi saldo pada aplikasi e-commerce untuk digunakan membeli Produk-produk menarik yang lewat di beranda sosial medianya. Selain itu Anggriani juga mengakui dengan kemudahan transaksi, ia jadi sangat boros dalam membeli makanan sehari-hari.
“Sekarang sehari-hari saya lebih banyak pakai uang tunai. Selama pake cashless m-banking, uang saya kan sebagian besar saya simpan di sana, saya jadi sangat boros karena gampang top up buat belanja online,” jelasnya
Menyadari hal itu, Anggriani memutuskan untuk tidak lagi menggunakan cashless m-banking agar dapat menyimpan uangnya untuk keperluan yang penting-penting saja. Dari keputusannya tersebut, ia bahkan bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung
Senior Consultant ZAP Finance, Tia Aristriany, ST, CFP, QWP mengatakan jika tetap ingin menggunakan metode cashless, ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh pengguna Sebelum memutuskan untuk menggunakan metode cashless ini.
Pertama, Pahami platform cashless yang dapat digunakan di berbagai merchant. Pilih layanan e-wallet yang bisa digunakan di banyak merchant untuk memudahkan transaksi. Bisa juga mengecek layanan e-wallet apa saja yang bisa diterima e-commerce dan toko online favorit. Dengan menggunakan satu e-wallet, yang bisa membayar semua transaksi online, tentunya akan menjadi lebih efisien dan hemat biaya.
Kedua, Pahami Biaya Transaksi. Beberapa e-wallet masih membebankan biaya administrasi untuk setiap transaksinya. Jumlah nominal biaya transaksi yang dikenakan berbeda-beda tergantung aplikasi e-wallet yang digunakan. Sebaiknya, isi saldo e-wallet secara mingguan atau bulanan untuk lebih hemat biaya.
Ketiga, Pahami Fitur yang dimiliki, Cek kelengkapan fiturnya. Pilih e-wallet yang memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, bisa mencatat kontes dan mengelola keuangan, menawarkan fitur split bill, e-wallet yang terintegrasi dengan aplikasi investasi, ataupun menyediakan fitur autodebet untuk aplikasi investasi, sehingga bisa membantu menabung secara rutin.
“Tentunya hal-hal ini dapat membantu mengatur pengeluaran lebih efisien,” tegasnya
Selain itu, Untuk mencegah agar tidak boros karena proses pembayaran yang mudah, pengguna harus lebih bijak dalam menentukan barang apa saja yang sebaiknya dibeli. Tia mengatakan, e-Wallet boleh saja digunakan untuk pengeluaran pos playing yang sifatnya bukan keharusan. Namun, Sebaiknya anggaran pos playing tidak lebih dari 20 persen pemasukan setiap bulannya. Untuk menjaga agar disiplin dalam anggaran tersebut, transfer dana setiap minggu atau setiap bulan sesuai anggaran yang sudah ditetapkan. Disiplin untuk tidak menambah saldo e-wallet sebelum waktunya
Terkait penawaran promo yang kadang membuat pengguna kalap berbelanja, Tia mengatakan agar tidak konsumtif, sebaiknya jangan gunakan cashback yang didapat dari promo dompet digital untuk belanja lagi. Gunakan selisih harga yang didapat untuk investasi.
“Misalnya kamu belanja makanan seharga Rp50 ribu, berkat promo cashback, kamu hanya membayar Rp 30 ribu. Nah, kamu bisa menggunakan sisa Rp20 ribu ini untuk tambahan investasi,” jelasnya
Keamanan Transaksi Menggunakan Cashless
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode cashless adalah keamanan transaksi. metode cashless merupakan transaksi digital sehingga rentan terhadap kebocoran data pribadi yang dapat merugikan pengguna.
Untuk bertransaksi dengan lebih aman, Tia mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan transaksi.
Pertama, hindari Penggunaan WiFi publik untuk transaksi keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyatakan menggunakan WiFi publik memiliki risiko tinggi terhadap terjadinya pencurian data pribadi. Jika ingin melakukan transaksi keuangan, lebih aman menggunakan jaringan internet pribadi.
“Selain itu, jangan lupa untuk selalu memantau notifikasi dari setiap transaksi. Jika menerima notifikasi dari transaksi yang tidak diketahui, diharapkan untuk segera menghubungi pihak bank yang bersangkutan,” jelasnya
Kedua, pilihlah situs atau aplikasi belanja Online yang Terpercaya. Cara untuk memastikan apakah situs online aman atau tidak, yaitu dengan melihat adanya ikon ‘gembok’ pada situs tersebut. Situs yang aman akan memiliki simbol ini di pojok kiri atas sebelum alamat situs atau alamat situs yang dimulai dengan https://. Selain itu, untuk menghindari penipuan, hindari bertransaksi digital dengan melakukan pembayaran langsung ke rekening pribadi penjual.
Ketiga, rutin mengganti password dan tidak sembarangan memberikan One Time Password (OTP). PIN/password harus diganti secara berkala dengan angka, tanda baca, dan huruf yang unik. Usahakan untuk memiliki PIN/password berbeda untuk masing-masing rekening atau akun.
“Jangan pernah memberitahukan PIN/password atau OTP ke orang lain dan hindari mengirimkan data pribadi melalui aplikasi percakapan digital atau media sosial,” pungkasnya
Tambahkan Komentar