Readtimes.id– The Daddies berhasil merebut set kedua saat bertarung di semifinal Korea Terbuka, sabtu 9 April kemarin. Dengan kondisi kaki yang masih cedera dan Ahsan yang tengah berpuasa, ganda nomor 2 Indonesia tersebut berhasil memaksa ganda Korea bermain hingga set ketiga.
Meski harus berakhir dengan kekalahan, ada satu hal luar biasa yang berhasil diperlihatkan kombinasi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan. Yaitu sebuah konsistensi tak kenal henti. Sudah 4 kejuaraan mereka ikuti, walau belum juga berjodoh dengan juara, keduanya berhasil mencapai semifinal pada 3 turnamen di antaranya.
Semangat dan permainan keduanya yang telaten nan cerdas jadi senjata mematikan kedua pemain berjuluk The Daddies tersebut. Saat para atlet sudah berada dalam fase penurunan karier saat usia 34 tahun, mereka masih tetap tajam beradu di depan net, bahkan saat kondisi keduanya tidak optimal sekalipun.
Tidak hanya konsistensi yang membuat mereka jadi penting untuk keperkasaan ganda putra Indonesia yang melimpah di sektor bulutangkis. Kehadiran keduanya sudah barang tentu menjadi suntikan moral dan bisa memberi mentoring kepada para pemain muda yang terus bertumbuh. Jika tak ada keduanya, barangkali Indonesia tidak akan punya nomor di mana Indonesia sangat mendominasi, utamanya di tabel 10 besar ranking BWF.
Setelah hasil yang kurang maksimal di Korea Terbuka, The Daddies pun akhirnya memutuskan beristirahat sembari memulihkan cedera yang diderita Mohammad Ahsan saat turnamen yang dilaksanakan di Gwangju, Korea Selatan tersebut.
Apa yang dicapai Ahsan dan Hendra membuktikan bahwa mereka masih bisa berkompetisi di level tertinggi meski sudah tidak lagi berada di usia muda. Ditambah peran sentral keduanya dalam pembinaan pebulutangkis muda Indonesia, kita nampaknya masih akan terus bisa melihat aksi keduanya dalam waktu dekat.
Keduanya konsisten berada di ranking 2 dunia sejak Agustus 2019, saat keduanya sudah berada di usia 30 lebih dan terus bertahan hingga saat ini. Mereka bisa saja naik ke peringkat pertama ranking federasi bulutangkis dunia, andai yang teratas tersebut bukanlah duet Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya yang sudah berada di puncak tabel ranking sejak 2017.
Pensiun adalah sebuah keniscayaan, maka cepat atau tidak, The Daddies akan segera gantung raket dan barangkali bakal beralih menjadi pelatih bulutangkis. Meski tidak lagi rutin berada di podium tertinggi, The Daddies tak pernah gagal membuat kita terus terkagum-kagum dengan permainan mereka yang sulit dilupakan.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar