Readtimes.id– Idul Adha juga diperingati dengan penyembelian hewan kurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kepada sang pencipta.
Hari raya ini menjadi momen penting untuk menjunjung kebersamaan melalui pemotongan hewan yang kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan. Pada saat ini pula masyarakat berkesempatan mengonsumsi daging lebih banyak dibandingkan hari biasa.
Melalu keterangan Kementerian Kesehatan RI, dapat diletahui bahwa kandungan gizi daging kambing dan sapi bagus untuk tubuh. Kendati demikian, kelebihan konsumsi daging tersebut justru akan berefek langsung pada kesehatan tubuh, seperti merasa pusing dan mual.
Jika mengonsumsi daging ini secara berlebihan dalam jangka panjang, bisa terjadi penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, juga dapat menyebabkan kegemukan.
Perlu diketahui, dalam daging kambing dan sapi terkandung lemak jenuh yang tidak baik dikonsumsi secara berlebih karena membuat ginjal bekerja keras.
Dilansir dari Antara (17/7 ) Dinas Peternakan dan Perikanan (DP2) bersama tim terpadu yang terdiri dari dokter hewan dan peneliti dari universitas siap turun memeriksa kondisi daging kurban sebelum didistribusikan ke masyarakat.
“Pemeriksaan akan di lakukan pada bagian organ dalam sapi kurban yang sudah disembelih, seperti hati dan limpa. Kami antisipasi jika ditemukan cacing hati (Vasciola heatica) yang berbahaya bagi kesehatan, dipastikan bagian tersebut diwajibkan untuk dibuang dan tidak dibagikan ke masyarakat penerima kurban”.
Kendati demikin, masyarakat diharapkan dapat mengontrol porsi makan daging di hari kurban seperti dengan memperhatikan porsi daging.
Selain itu, memperhatikan cara memasak daging juga sangat perlu diperhatikan. Daging perlu dimasak dengan matang sempurna, dikarenakan daging yang digoreng akan menambah kadar lemak dari minyak, sedangkan dibakar akan berisiko menambah zat karsinogenik penyebab kanker. Jadi, sebaiknya memasak daging dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar seimbang.
1 Komentar