RT - readtimes.id

PSBB (Pesawat Sudah Bisa Beroperasi?)

Masih ingat dengan lagu anak-anak milik Tasya Kamila?

Libur tlah tiba, libur telah tiba, hatiku gembira.

Jika membacanya sambil bernyanyi bisa jadi kamu butuh liburan. Setidaknya liburan bisa membuatmu terlepas dari beban pekerjaan yang kian memberatkan pikiran. Namun Corona hadir tanpa aba-aba. Liburan harus diundur yang entah kapan. Hal ini berimbas pada transportasi umum salah satunya trasnportasi jalur udara.

Saat awal Corona muncul, semua takut untuk bepergian. Ketakutan akan tersebar virus jadi alasan untuk memilih tidak kemana-mana saat liburan tiba. Toh juga transportasi udara saat itu tidak dioperasikan sementara.

Barulah di masa PSBB ke dua, pengguna transportasi udara memperlihatkan peningkatan ketimbang awal Corona merebak. Alasan pekerjaan sampai nikahan membuat masyarakat berani mengambil jalur udara sebagai alat untuk bepergian.

Ketua I Bidang Advokasi Edukasi dan Hukum Regulasi Transportasi, Suharto Abdul Majid menjelaskan upaya pemulihan industry penerbangan global masih berat. Sehingga industri penerbangan secara global bertumpu kepada penerbangan domestik. Pemulihan penerbangan internasional memerlukan waktu lebih lama.

“Dunia penerbangan di Indonesia memiliki secercah harapan untuk lebih cepat bangkit mengingat jumlah penerbangan Indonesia yang signifikan ketimbang internasional,” katanya pada webinar Outlook Transportasi 2021 oleh Masyarakat Transportasi Indonesia, Senin (28/12/2020).

Dengan begitu, bisnis travel melek mata agar supaya perusahaan dapat bertahan walau badai pandemi tak kunjung surut. Paket perjalanan yang ditawarkan pun sudah dimodifikasi dengan adanya rapid test yang wajib dilakukan oleh para calon penumpang. Jasa titip atau jastip gencar dipromosikan hingga tawaran liburan virtual ke luar negri.

Terlepas dari semua itu, jika kamu ingin bepergian tetap patuhi protokol kesehatan yah!

Ayu Ambarwati

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: