Rasa takut terhadap jarum suntik mulai pada usia yang sangat dini dan bahkan dapat membuat anak-anak pusing hanya dengan melihat sebuah jarum. Jika rasa takut terhadap jarum suntik tidak teratasi, dapat menjadi masalah bagi mereka saat dewasa nanti, seperti mereka menghindari layanan kesehatan karena takut akan suntikan.
Dilansir dari Kementerian Kesehatan, Indonesia memiliki imunisasi rutin lengkap diberikan pada bayi berusia kurang dari 24 jam berupa imunisasi Hepatitis B, usia 1 bulan diberikan BCG dan Polio 1, usia 2 bulan diberikan DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2, usia 3 bulan diberikan DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3, usia 4 bulan diberikan DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV, usia 9 bulan diberikan Campak. Imunisasi ini berlanjut pada saat usia sekolah dasar, yaitu pemberian imunisasi campak dan DT pada siswa kelas 1 dan imunisasi Td pada siswa kelas 2 dan 3.
Firesta Farizal, M.Psi., Psikolog memandang bahwa pemicu dari ketakutan anak terhadap jarum suntik adalah rasa sakit. Karena rasa sakit bukan hal menyenangkan bagi anak maka wajar saja jika dihindari karena memang pengalaman yang tidak menyenangkan. Rasa yang tidak ingin dirasakan lagi, jadi sebetulnya apa yang memicu ketakutan anak terhadap jarum suntik karena rasa sakit yang menyebabkannya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua membantu anak untuk mengatasi ketakutan terhadap jarum suntik ini, yakni:
Memberikan edukasi
Jelaskan bahwa suntikan yang akan diberikan memberikan banyak manfaat terhadap tubuh dan kesehatan.
Jujur pada anak
Jangan mengatakan bahwa suntikan tersebut tidak akan sakit. Katakan bahwa itu akan sakit sedikit dan prosesnya hanya sebentar, beritahu bahwa kita paham ketakutan mereka
Alihkan perhatian
Bertanya pada anak apakah mereka butuh dipeluk atau mendengarkan musik atau memegang barang-barang berharga mereka seperti boneka agar mereka lebih tenang sekaligus mengalihkan perhatian pada jarum suntik
Berikan pujian pada anak atas usaha yang sudah dilakukan
Berikan pujian dapat membantu mengubah pengalaman buruk terhadap jarum suntik menjadi pengalaman yang positif dan harapannya untuk kunjungan berikutnya, anak sedikit lebih santai dan lebih berani.
Tambahkan Komentar