Berpuasa bukan hal yang mudah bagi anak-anak, terutama jika belum terbiasa. Bahkan dibanding orang dewasa, anak-anak yang berpuasa tubuhnya cenderung mudah lemas dan mudah kehilangan semangat.
Bahkan ada beberapa kondisi yang mau tidak mau mengharuskan anak untuk minum suplemen vitamin dan mineral sebagai pelengkap makanan. Meskipun gizi yang baik seharusnya bisa saja didapatkan dari mengonsumsi berbagai makanan yang sehat dan segar.
Hanya saja, saat sahur dan berbuka terkadang makanan yang di konsumsi tidak begitu berfariasi dan itu itu saja bahkan kebutuhan vitamin dan mineralnya pun tidak beragam. Sehingga banyak orang tua yang beranggapan bahwa memberi suplemen atau multivitamin adalah cara mudah untuk membuat anak tetap sehat menjelang Lebaran.
Namun sebenarnya, apakah anak benar membutuhkan suplemen vitamin (multivitamin) tambahan atau cukup dari sumber makanan harian ?
Menurut ahli gizi dr. Claresta Diella, M.Gizi, SpGK; Pemberian suplementasi tidak dianjurkan jika tidak didapatkan adanya defisiensi atau dalam keadaan khusus yang membutuhkan jumlah vitamin dan mineral yang lebih dari AKG (Angka Kecukupan Gizi). Karena suplemen, vitamin dan mineral yang di dikonsumsi dikemas dalam bentuk aktif yang siap serap serta mengalami proses kimia untuk pembuatannya dan belum tentu dosis vitamin dan mineral sesuai dengan kebutuhan anak.
” Lebih baik mendapatkan sumber vitamin dan mineral yang berasal dari bahan makanan sumber seperti vitamin C yang didapatkan pada jeruk, jambu biji, jeruk lemon, kiwi, brokoli, kentang dan strowberry. Sebagai contoh , kebutuhan vitamin C berdasarkan AKG pada anak laki-laki usia 10-15 tahun adalah sebesar 50-75 mg/hari yang bisa didapatkan dari konsumsi 100 gram jambu biji merah yang dapat diolah menjadi jus atau dimakan langsung sehingga anak tidak memerlukan tambahan suplementasi lagi.”
dr. Claresta juga menyampaikan ketika berlebihan saat memberi vitamin dan mineral yang tidak sesuai dengan AKG dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Beberapa jenis vitamin juga akan dibuang melalui urin bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Apabila orang tua akan memberikan suplementasi pada anak, maka perlu dipastikan bahwa pemberian vitamin dan mineral tersebut tidak berlebihan dari kebutuhan anak yang sesuai dengan usia dan jenis kelamin.
Oleh karena itu penting untuk para orang tua untuk tetap memperhatikan makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang yah, agar kebutuhan akan vitamin dan mineral terpenuhi sesuai dengan AKG ( Angka Kecukupan Gizi ) dan tidak memerlukan tambahan suplementasi. Akan tetapi bila didapatkan defisiensi, baik yang disebabkan karena tidak tercukupi bahan makan sumber maupun keadaan tertentu seperti sakit, maka suplementasi baru dapat diberikan dan aman diberikan pada anak saat menjalankan ibadah puasa.
Tambahkan Komentar