RT - readtimes.id

Bagaimana Perlindungan Korban Kekerasan Seksual di Indonesia?

Readtimes.id– Kasus kekerasan seksual yang terjadi di masyarakat cukup tinggi. Kasusnya pun variatif dan sangat kompleks, bahkan modusnya juga makin canggih.

Tapi sayangnya, korban kekerasan dan pelecehan seksual sering dikucilkan dalam kehidupan sosial. Hal yang seharusnya dihindari karena korban pastinya butuh motivasi dan dukungan moral untuk bangkit lagi menjalani kehidupannya.

Tidak mudah bagi korban pelecehan seksual untuk berterus terang. Nyatanya korban akan merasa malu, takut dan semakin rendah diri atas kejadian yang menimpanya. Bagi korban lebih muda menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang tidak menyenangkan yang dirasa dari pada mengusahakan pelakunya untuk bertanggung jawab.

Tentu hal ini berhubungan dengan kekhawatiran resiko keselamatan jika melaporkan hal tersebut.

Dilansir dari Antara, Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyudi Djafar menilai, pengakuan korban seharusnya sudah cukup untuk menjadi bukti dalam kasus kekerasan seksual.

“Terkait dengan kasus kekerasan seksual, seharusnya pengakuan korban saja sudah cukup untuk menjadi bukti,” ujarnya.

Penggunaan mekanisme tersebut bagi Wahyudi masih belum kuat di Indonesia. Padahal, keberanian untuk memberi pengakuan atas pelecehan yang dialami merupakan sesuatu yang sangat sulit bagi para korban.

Wahyudi memandang penting untuk memastikan alur atau pembuktian ketika terjadi kekerasan seksual yang tidak hanya berupa tindakan, tetapi juga kekerasan yang terjadi secara verbal.

“Tidak seperti hari ini yang justru malah akan makin menekan atau mengintimidasi korban nantinya,” tutur Wahyudi.

Dengan begitu kita berharap penegak hukum dapat memastikan jaminan perlindungan terhadap korban-korban kekerasan seksual dan memberi satu mekanisme pembuktian yang komprehensif. Sehingga tidak lagi menciptakan satu situasi yang justru menyerang korban.

Fransiska Ignasia

673 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: