RT - readtimes.id

Bahaya Self Diagnosis untuk Kesehatan Mental

Readtimes.id– Hampir semua orang sering merasa pusing dan tidak enak badan, lalu memutuskan mencari tahu gejala penyakit yang dialami di internet. Kondisi ini sering disebut self-diagnose atau mendiagnosis diri sendiri.

Self-diagnosis merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang mendiagnosis penyakit yang sedang dialami berdasarkan pencarian informasi secara mandiri. Nah, hadirnya panduan terkait pertolongan pertama dalam kesehatan jiwa, tak berarti kita boleh mendiagnosis diri dan bahkan orang lain.

Untuk diagnosis sendiri sudah ada kewenangan klinis oleh profesional dan ini diatur peraturan perundangan, perlu melalui proses pendidikan karena ada kriteria diagnosis yang harus dipenuhi. Meskipun begitu informasi berisi panduan kesehatan jiwa ini diharapkan bisa menyadarkan orang-orang mengenai gejala-gejala yang semestinya tak ada tetapi mungkin ada di dalam dirinya. Sehingga ketika kita cemas, belum tentu saya depresi. Tetapi ketika kecemasan itu dibiarkan begitu saja, sangat mungkin akan berkembang menuju ke arah sana.

Melansir dari Antara, psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto mengatakan, mendiagnosis diri sendiri mengidap penyakit atau gangguan tertentu, misalnya depresi, merupakan sesuatu yang berbahaya. Menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu dan jika memburuk, maka dapat mengembangkan gangguan kecemasan. Juga dapat membuat seseorang tidak bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

“Mendiagnosis diri dengan penyakit atau gangguan yang tidak tepat, akan membuat kita mencari treatment yang tidak tepat pula. Hal itu juga bisa menyebabkan masalah lain tidak terdiagnosis,” ujarnya.

Oleh karena itu, Kasandra mengatakan pentingnya menghindari self-diagnosis dengan langsung konsulitasi kepada psikolog atau psikiater dan menyampaikan keluhan yang dirasakan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Perlu kita ketahui, self-diagnosis hanya membuat panik karena manusia memiliki naluri untuk cenderung memikirkan kemungkinan terburuk. Itulah mengapa lebih mudah bagi kita untuk mengasumsikan hal-hal buruk ketika melakukan self-diagnose.

Pada akhirnya, self-diagnosis hanya akan membuat kita mengalami kepanikan yang tidak seharusnya terjadi. Periksakan diri ke psikolog profesional yang bisa menjelaskan kondisi dengan baik tanpa menimbulkan kepanikan dan kecemasan.

Kendati demikian, tidak apa-apa untuk mencari tahu gejala gangguan mental di internet. Tetapi jangan lupa untuk cross-check dengan cara mendatangi psikolog atau psikiater profesional untuk tahu lebih lanjut masalah kesehatan mental yang sedang dialami. Dari situ bisa ditentukan langkah yang bisa diambil selanjutnya.

Fransiska Ignasia

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: