Readtimes.id– Sangat penting menjaga kebersihan area kewanitaan saat menstruasi karena risiko infeksi meningkat. Olehnya disarankan untuk mengganti pembalut setiap tiga hingga empat jam sekali.
Selain pembalut, kini banyak perempuan mempertimbangkan penggunaan menstrual cup. Cawan ini tengah jadi primadona perempuan saat datang bulan karena dianggap lebih aman, murah, dan juga lebih ramah lingkungan dibanding pembalut sekali pakai dan tampon. Hanya saja, benarkah menstrual cup benar-benar tanpa cela?
Menstrual cup dianggap sebagai alternatif pengganti pembalut, karena bisa digunakan terus-menerus. Namun, tidak semua wanita merasa nyaman dan menyukainya. Berikut adalah fakta mengenai menstrual cup yang perlu diketahui sebelum kamu mencoba menggunakannya!
Terlepas dari beberapa komentar yang mengungkapkan kengerian karena harus memasukkan sesuatu ke vagina, komentar lain menyatakan kalau penggunaan menstrual cup lebih higienis dan menghindari iritasi pada area bokong dan selangkangan.
Terkadang buat wanita yang memiliki kulit sensitif, kerap mengalami iritasi di area bokong, selangkangan, bahkan gatal-gatal di area bibir vagina akibat tekanan pada permukaan pembalut. Nah, katanya penggunaan menstrual cup dapat membuat kamu terhindar dari pengalaman tidak menyenangkan tersebut.
Kendati demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menggunakan menstrual cup yang katanya hampir tanpa cela ini. Readtimes.id sudah merangkum beberapa hal yang mesti kita perhatikan ketika memutuskan menggunakan menstrual cup, diantaranya:
- Satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan ketika memakai menstrual cup adalah memastikan tangan bersih sebelum memasukkan cawan tersebut. Selain itu pastikan juga untuk membersihkannya dengan cara yang cermat, dan mencucinya setidaknya 2-3 kali sehari saat datang bulan.
Selain itu, bahan pembuat menstrual cup kebanyakan berasal dari latex. Jadi pastikan tidak memiliki alergi latex sebelum memilih menggunakannya.
- Sulit untuk menemukan lipatan yang tepat, cup memiliki beragam ukuran tergantung dari usia, pergerakan, dan pernah melahirkan atau belum. Menemukan ukuran yang tepat ini tidaklah mudah. Anda membutuhkan trial dan error sampai menemukan ukuran yang tepat dan nyaman.
- Melepaskan cup bisa berantakan, memasukkan menstrual cup dan mengeluarkannya bisa jadi dua masalah yang berbeda. Mungkin memasukkan cup bisa dilakukan dengan mudah, tapi mengeluarkannya pasti tricky. Pasalnya jika tak hati-hati dan sembrono, darah menstruasi yang berada di dalam cawan akan tumpah dan mengotori lantai.
- Bisa mengganggu IUD, beberapa merek menstrual cup tak menyarankan untuk menggunakan menstrual cup jika kita memakai intrauterine device (IUD). Pasalnya ada kemungkinan cup tersebut bisa membuat IUD bergeser. Mengutip WebMD, studi 2012 mengatakan belum ada bukti terkait hal ini. Namun, untuk berjaga-jaga, konsultasikan dengan dokter sebelum menggabungkan keduanya.
- Risiko TSS, studi mengungkapkan bahwa menstrual cup ternyata dikaitkan dengan risiko toxic shock syndrome (TSS) yang lebih besar dibanding penggunaan tampon. Mengutip Independent, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Applied and Environmental Microbiology mengatakan bahwa bakteri menular yang terkait dengan TSS bisa tetap berada di cup, terlepas dari model, bahan, bahkan setelah dicuci dengan cara yang disarankan.
Hal ini terjadi karena menstrual cup akan mengelilingi vagina ketika dimasukkan. Peneliti mengungkapkan bahwa hal ini akan mendukung pertumbuhan Staphylococcus aureus. Gejalanya bisa berupa demam tinggi, diare, dan sulit bernapas.
Itu dia beberapa hal yang harus diperhatikan terkait penggunaan menstrual cup. Semoga bermanfaat!
Tambahkan Komentar