Ada banyak sebutan untuk mie instan. Penyelamat anak kost, penyelamat saat kelaparan tengah malam, dan penyelamat tanggal tua. Tidak bisa dipungkiri, mie instan menjadi kegemaran berbagai kalangan di Indonesia.
Terbukti dari data World Instant Noodles Association (WINA) tahun 2019, Indonesia mengonsumsi mie instan hingga 12,52 miliar bungkus. Meski angka ini menurun dari tahun sebelumnya, yakni 12,54 miliar namun Indonesia tetap menyumbang konsumsi mie instan kedua terbanyak di dunia setelah China/Hongkong. Tetapi, apakah mie instan baik untuk kesehatan?
Bahaya Makan Mie Instan
Menurut Romiza Arika S.Tr.Gz., M.Gz, ahli gizi sekaligus dosen di Institut Kesehatan Sumatera Utara mengatakan mie instan jika dimakan tepat frekuensi, aman saja. Hanya, karena ini makanan yang memiliki kadar natrium yang tinggi, dan glikemik indeksnya juga tinggi sekitar 71-87, sehingga tidak baik jika terlalu sering dikonsumsi karena zat gizinya tidak seimbang.
Apalagi, jumlah natirum yang tinggi sekitar 2-3 gram dalam mie instan beresiko meningkatkan tekanan darah khususnya pada orang yang memiliki riwayat hipertensi. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan ginjal. Mie instan juga mengandung MSG (monosodium glutamate), beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi MSG yang tinggi dapat menyebabkan obesitas.
Aturan Mengonsumsi Mie Instan
Mengenai batas mengonsumsi mie instan, sebaiknya 1-2 kali saja perbulan. Penelitian di Korea pada mahasiswa di Seoul umur 18-29 tahun menunjukkan bahwa mengonsumsi mie instan > 3 kali/minggu berisiko lebih tinggi terkena hipertrigliseridemia. Hipertrigliseridemia merupakan faktor risiko berbagai penyakit, seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung. Dan, yang mengonsumsi > 2 kali per minggu beresiko hipertensi.
Cara Agar Mie Instan Lebih Menyehatkan
Agar lebih seimbang zat gizinya, penggunaan bumbunya sedikit dikurangi agar natriumnya tidak terlalu tinggi. Lalu, tambahkan protein hewani seperti telur atau potongan ayam atau ikan atau daging. Jika tidak ingin daging, bisa dengan kacang polong atau tahu.
Untuk kebutuhan seratnya agar terpenuhi, bisa ditambahkan tomat dan sayur-sayuran hijau 100 gram seperti menambahkan brokoli segar atau beku untuk meningkatkan vitamin C atau wortel untuk tambahan vitamin A dan vitamin C. Sehingga zat gizinya lebih seimbang.
Bila kamu terlalu sering mengonsumsi mie instan, mulai sekarang coba untuk mengubahnya perlahan-lahan termasuk cara penyajiannya. Imbangi konsumsi makanan lainnya yang lebih bergizi serta buah-buahan karena jangan menunggu sampai penyakit datang baru ingin mengubahnya.
6 Komentar