Kalau teh botol roso mengklaim apapun makanannya, minumannya itu-itu saja maka tahun kemarin dan tahun ini kita pun tak akan lepas dari topik seputar pandemi. Apapun topiknya pasti ada pandemi di sana. Kamu dan kita semua merasakan.
Seperti yang sudah diketahui, pandemi menampar habis-habisan perekonomian Indonesia. Untuk menanggapi hal tersebut, perlu adanya telaah ke depan untuk memulihkan perekonomian negara ini.
Dilansir dari laman liputan6.com, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan bergerak menuju perbaikan di tahun 2021. Namun perbaikan perekonomian ini bergantung pada kecepatan pemerintah dalam melakukan program vaksinasi secara nasional.
Keyakinan bahwa pergerakan perekonomian nasional sangat bergantung pada vaksin. Harapannya, pemerintah menjadikan vaksin sebagai perhatian utama.
Dengan adanya vaksin dan program vaksinasi nasional maka akan mendorong ekspektasi sektor konsumsi. Bila tahun depan berjalan tanpa vaksin, maka PDB akan tumbuh di kisaran 1,57 persen sampai 2,07 persen. Bila vaksinasi telah dilakukan sebanyak 30 persen maka pertumbuhan ekonomi akan tumbuh di kisaran 2,99 persen sampai 3,49 persen.
Bila proses vaksinasi telah mencapai 50 persen pada 2021, maka pertumbuhan PDB diprediksi tumbuh 3,21 persen sampai 3,7 persen. Sedangkan bila proses vaksinasi telah dilakukan 80 persen, maka PDB akan tumbuh di kisaran 3,53 persen sampai 4,09 persen.
Sejalan dengan itu, program vaksinasi nasional telah dilakukan. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin telah tiba di Indonesia sejak 6 Desember 2020. Vaksin tersebut sedang dalam proses pengujian BPOM. Adapun vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.
Semoga dengan program vaksinasi bisa membantu memulihkan perekonomian Indonesia seperti prediksi yang ada.
1 Komentar