RT - readtimes.id

Format Baru Liga Champions: Inovasi Tontonan dan Upaya Mendulang Tambahan Cuan

Readtimes.id– Induk sepak bola negara-negara Benua Eropa mengumumkan format baru Liga Champions. Format baru tersebut berlaku mulai musim 2024-2025.

Perubahan format liga antarklub tertinggi di Benua Eropa ini sejatinya sudah lama berembus. Hingga pada akhirnya, UEFA mengumumkan perubahan tersebut melalui X (Twitter) resminya.

“Era baru yang menarik untuk sepak bola klub Eropa menanti,” ujar UEFA dalam cuitannya, Senin (4/3).

Perubahan format ini sekaligus menandai sejarah panjang turnamen prestisius bagi klub-klub Eropa ini. Setelah mulai bergulir pada 1955, turnamen ini sukses jadi ajang mengadu tim terbaik di daratan Eropa.

Setelah sekian lama menggunakan format babak gugur, turnamen ini akhirnya alami perubahan format pada 1992. Pada konsep baru tersebut, turnamen ini diikuti oleh 32 tim setelah sebelumnya hanya diikuti 16 tim.

Tak hanya itu, turnamen ini diadakan dalam format setengah turnamen dengan 8 grup yang diisi oleh masing-masing 4 klub untuk mencari 2 terbaik dari masing-masing grup menuju babak gugur.

Setelah sekian lama menggunakan format setengah liga, UEFA akhirnya kembali memutuskan adanya format baru dengan memasukkan 36 tim dalam turnamennya. Tak berhenti sampai di situ, setiap peserta tak akan menghadapi 3 tim dua kali pada putaran grup, tetapi 8 tim dengan 4 laga di kandang dan sisanya tandang.

Perubahan lain yang paling kentara dari format baru ini adalah sistem klasemen yang sekarang disatukan. Nantinya, 8 tim teratas di klasemen bakal lolos ke babak gugur dan posisi 9 – 24 akan memainkan babak playoff untuk memperebutkan 8 tiket tersisa.

Perubahan yang dilakukan oleh UEFA tak hanya sekadar mengganti format klasemen dan jumlah pertandingan setiap saja, tetapi juga menambah jumlah total laga untuk Liga Champions. Akibatnya, jumlah laga yang awalnya 125 pertandingan bakal berubah jadi 225 laga pada format baru.

Menurut Presiden UEFA Aleksander Ceferin, perubahan ini diambil untuk menjamin masa depan sepak bola tetap positif. Selain itu, langkah ini pun diharap bisa memberi pengaruh pada sektor keuangan di sektor sepak bola Eropa.

“UEFA juga menegaskan kembali komitmen keuangannya yang kuat terhadap seluruh sepakbola Eropa dan akan memulai langkah-langkah untuk memastikan solidaritas terjamin bagi klub-klub yang tidak berpartisipasi dalam kompetisi klub UEFA,” ujar Ceferin dikutip dari laman resmi UEFA.

Perubahan ini dianggap sebagai upaya UEFA untuk menaikkan pamor sepak bola di tengah transformasi olahraga favorit generasi muda. Tak hanya itu, perubahan ini juga bisa menjadi alternatif usaha UEFA dalam meningkatkan pendapatan dari turnamen antarklub terbesar ini.

Penolakan yang dilakukan sejumlah pihak memang tak bisa dihindarkan. Namun, perubahan format ini sejatinya dapat dilihat sebagai langkah UEFA untuk menarik penonton baru Liga Champions dan tentunya untuk menambah pendapatan, baik untuk tim peserta, maupun bagi UEFA sendiri.

Editor: Ramdha Mawaddha

Jabal Rachmat Hidayatullah

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: