RT - readtimes.id

Isoman Cerdas, Pasien Covid-19 harus Cukup Nutrisi

Readtimes.id– Di beberapa daerah, angka keterisian rumah sakit yang tinggi membuat banyak pasien Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri (isomam). Selama isoman, pasien dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan gizinya setiap hari.

Kendati demikian, dalam kondisi isoman, asupan gizi pasien sering tak terpantau. Di mana saat isoman tentu ada berbagai ketentuan yang harus diperhatikan.

Energi yang disarankan adalah 30-35 kkal/kgBB. Jadi misalnya pasien beratnya 50 kg, maka ia mengonsumsi 1500-1750 kkal/hari.

Untuk protein, disarankan sebesar 1,2-2 g/kgBB. Protein dapat diperoleh dari protein hewani seperti ayam, sapi, ikan, telur. Protein nabati dapat diperoleh dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

Sementara itu, untuk lemak disarankan tidak terlalu tinggi. Yakni 25-30% dari total kalori yang dikonsumsi dalam sehari. Sedangkan suplemen yang disarankan untuk dikonsumsi adalah vitamin A 600-650 RE/hari, vitamin C 500-1000 mg/hari, vitamin D 600 IU/hari, vitamin E 300 IU/hari, Zinc 20-40 mg/hari, Selenium 50-100 mikrogram/hari.

Lantas bagaimana cara memenuhi kebutuhan gizi saat isoman?

Ahli gizi dr Karin Wiradarma M Gizi mengatakan, perlu diperhatikan bahwa pasien yang melakukan isolasi mandiri umumnya memiliki gejala covid yang ringan, sedang dan masih mampu makan sendiri seperti biasa.

Meskipun dapat makan seperti biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan makanan untuk pasien covid yang sedang isoman. Yakni mengonsumsi makanan dengan porsi tepat yang mengandung gizi lengkap dan seimbang, dan ditambah dengan suplementasi multivitamin dan mineral.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada makanan yang dapat mencegah atau menyembuhkan Covid-19. Menurutnya, makanan yang baik adalah makanan yang seimbang dan beragam.

“Makanan yang kita konsumsi lebih berperan untuk mengoptimalkan kerja sistem imun kita,” ujarnya.

Dokter Karin menambahkan bahwa kebutuhan nutrisi seseorang saat isolasi mandiri berbeda-beda. Yaitu bergantung pada kondisi fisiknya sendiri.

“Misalnya pasien merasa sangat mual, atau tidak nafsu makan, sehingga makannya sangat sedikit, bisa ditambah mengonsumsi oral nutrition supplement (makanan cair) yang sudah memiliki kandungan nutrisi termasuk vitamin mineral untuk membantu menambah asupan,” jelasnya.

Selain memperhatikan gizi seimbang, bagi pasien isolasi mandiri sebaiknya juga membuat perencanaan menu makanan serta belanja untuk mengurangi intensitas keluar rumah.

Sebaiknya memilih makanan yang ditumis, dikukus, direbus, dipepes, dan dipanggang. Hindari atau kurangi makanan yang digoreng. Olah makanan dengan memasak hingga matang atau panaskan kembali makanan yang dibeli jika tidak segera dimakan.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: