Readtimes.id– Mengawali bulan Agustus 2021 ini, pemberitaan terpaparnya dua harimau Sumatera menjadi informasi unik yang mewarnai lini pemberitaan Covid-19.
Harimau bernama Tino dan Hari terkonfirmasi sebagai pasien isolasi mandiri di Taman Margasatwa Ragunan setelah menjalani pemeriksaan Covid-19 yang hasilnya dikeluarkan oleh Laboratorium Bioteknologi milik Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor.
Infeksi Covid-19 pada hewan tentu jadi kekhawatiran tersendiri. Selain dua harimau ini, di sejumlah negara, hewan lain seperti kucing dan anjing juga dilaporkan positif Covid-19.
Menurut WHO dan WSAVA (World Small Animal Veterinary Association) belum ada bukti ilmiah bahwa manusia dapat tertular Covid-19 dari hewan, termasuk hewan peliharaan.
Praktisi pet animal di Yogyakarta mengatakan kasus positif SARS-Cov-2 pada pet animals dengan atau tanpa gejala memang dilaporkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia yang melaporkan temuannya pada Harimau. Namun, belum ada penelitian lebih lanjut bahwa pet animal dapat menularkan kembali ke manusia.
Untuk itu, sangat penting menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan hewan peliharaan kita. Selalu cuci tangan sebelum dan setelah memegang hewan, setelah makan, dan beraktivitas. Segera ganti baju, mandi setelah berpergian dari luar. Tidak mengajak hewan peliharaan kita beraktivitas di luar rumah dulu untuk saat ini juga menjadi pilihan yang bijak bagi pemilik hewan.
Shabrina, spesialis dokter hewan, menjelaskan bahwa pet animals seperti kucing dan anjing bisa terserang virus corona. Namun virus corona yang menyerang anjing dan kucing ini berbeda dengan virus SARS-Cov-2.
“Virus corona pada kucing /Feline Coronavirus (FCoV) dapat menyebabkan penyakit Feline Infectious Peritonitis (FIP) yang tidak menular ke manusia. Akan tetapi penyakit ini sangat menular di antara kucing. Sedangkan pada anjing, CCoV atau Canine Corona Virus menyerang saluran pencernaan tidak seperti SARS-Cov-2 pada manusia yang menyerang sistem pernafasan,” ujarnya.
Saat ini sudah ada vaksin corona virus untuk anjing (CCoV). Berbeda dengan kasus FIP, vaksin FIPV untuk kucing sebagai pencegahan penyakit ini belum ada di Indonesia, sehingga kucing kita sangat rentan terkena penyakit ini.
Kendati demikian, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter hewan di klinik terdekat untuk menjadwalkan dan mendapatkan vaksinasi terbaik untuk hewan peliharaan kita yah.
Tambahkan Komentar