RT - readtimes.id

Kenali Penyebab dan Risiko Stunting

Readtimes.id — Stunting adalah masalah kesehatan yang saat ini menjadi atensi khusus pemerintah. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Kondisi stunting pada anak bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti terbatasnya layanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan pada ibu selama masa kehamilan, serta kurangnya akses keluarga terhadap makanan bergizi.

Ahli Gizi di HealthifyMe Indonesia, Rosi Putriana menjelaskan bahwa salah satu faktor pemicu stunting adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi selama kehamilan hingga melahirkan.

“Bahkan fakta di lapangan menunjukkan kalau 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi,” tambah Rosi pada Readtimes.id (25/01)

Tak hanya itu, harga bahan makanan bergizi di Indonesia yang masih terbilang mahal juga menjadi sebab kurangnya pengenalan gizi seimbang kepada anak. Juga akses air bersih dan sanitasi yang belum memadai.

“Sanitasi mempengaruhi dalam kejadian stunting, karena sanitasi yang buruk akan meningkatkan kejadian sakit, keluarga dengan sanitasi rumah yang memenuhi syarat sebagian besar memiliki balita yang tidak terkena diare, begitu pula sebaliknya,” terang Rosi.

Tak hanya gangguan pertumbuhan secara fisik, Rosi menerangkan bahwa anak yang mengalami stunting dapat mengalami gangguan perkembangan otak, kecerdasan, dan gangguan metabolisme dalam tubuh.

Tak hanya itu, risiko jangka panjang yang dialami oleh anak adalah penurunan kemampuan kognitif dan prestasi belajar, serta memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

Oleh karena dampaknya yang begitu serius, orangtua perlu mengantisipasi agar anak terhindar dari stunting. Tindakan antisipasi ini dimulai dari masa kehamilan.

Bagi ibu hamil, upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan. Nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan adalah asupan zat besi, asam folat, dan yodium yang cukup.

“Lakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat layanan kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak,” jelas Rosi.

Setelah anak lahir, juga penting untuk memastikan memberikan ASI eksklusif sampai anak berusia enam bulan. Setelah itu, orangtua juga memberikan makanan pendamping ASI yang memadai dan mengikuti program imunisasi dasar dan tambahan.

Selain hal di atas, hal penting yang juga perlu diketahui bahwa sebagian besar kondisi stunting tidak bisa disembuhkan, seperti tinggi badan anak.

Dewi Purnamasakty

512 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: