Readtimes.id– Seiring dengan tren melandainya penularan wabah, semakin banyak sekolah dibuka lagi hingga semua bakal normal seperti sebelum ada wabah. Karena itu, dunia pendidikan sedang menuju ke arah pemulihan.
Wabah virus corona di Indonesia cenderung membaik dalam dua bulan terakhir, sekolah pun mulai diizinkan kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). Meski masih uji coba yang belum diikuti seluruh sekolah, namun semakin banyak sekolah yang diizinkan melaksanakan PTM.
Percepatan vaksinasi bagi ekosistem pendidikan adalah solusi saat ini untuk memperluas PTM. Hal itu didasarkan pada persoalan serius yang harus dihadapi jika terus-menerus belajar secara daring.
Persoalan serius perlu diantisipasi dan sudah terlalu lama yaitu menyangkut gangguan mental anak dan akses pendidikan yang tidak merata. Sehingga, dikhawatirkan berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan secara umum.
Karena itu, percepatan pembukaan kembali sekolah-sekolah sedang gencar dilakukan di berbagai daerah. Juga di beberapa negara.
Tentunya kunci keberhasilan PTM ada di semua pihak. Guru, orang tua dan murid juga masyarakat yang harus menjaga situasi kondusif dalam pengendalian Covid-19 ini. Dengan begitu maka PTM dapat berlanjut.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) per tanggal 23 September, dari 47.033 sekolah yang disurvei hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan kluster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan.
Dilansir dari Antara (24/9), Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta agar kegiatan PTM ditutup jika ditemukan kasus positif baru.
“Jika ada kasus positif maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan desinfeksi, pelacakan, dan pemeriksaan kontak erat,” ujarnya.
Berbagai kasus positif yang terjadi pada peserta didik di berbagai daerah harus dijadikan pelajaran penting bagi daerah lain agar kasus serupa tidak terulang dan PTM dapat dijalankan dengan aman.
Tidak hanya sampai disitu, perlu juga memperhatikan peluang penularan di luar rumah, perjalanan dan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Memastikan siswa dan tenaga pengajar secara disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Sekecil apapun angka kasus yang ada, jika tidak ditindaklanjuti, baik dengan tracing maupun treatment yang tepat, maka akan memperluas penularan.
1 Komentar