Judul : The Miracle of Caffeine : Manfaat Tak Terduga Kafein Berdasarkan Penelitian Paling Mutakhir
Penulis : Bennett Alan Weinberg & Bonnie K. Bealer
Penerbit : Qonita
Tahun Terbit : 2010
Tebal : 319 hlm
Seperti perjalanan hidup ini, kopi juga kerap disalahpahami dan selalu menyimpan misteri. Orang-orang mengutuk, memuja dan mencari kebijaksanaan dalam kehidupan—begitu pula perlakuan dalam perkopian. Ada yang memimpikan hidup yang bersahaja, tidak muluk-muluk, namun ada juga yang mencari tantangan di dalamnya—kopi juga, para pecintanya menikmati kebersahajaannya, memburu kebaruannya, dan menantang diri untuk rasa dan sensasi yang belum ditemukannya.
Kopi yang tak dikaji adalah kopi yang tak layak dinikmati. Demikian para filsuf kopi bernubuat. Dan dalam perjalanan ‘pengkajian’-nya, kopi kaya dengan kisah-kisah unik dan tak jarang menginspirasi.
Begitulah yang hendak disampaikan oleh dua penulis, Bennet Alan Weinberg dan Bonni K. Bealer, dalam buku mereka, “The Miracle of Caffeine: Manfaat Tak Terduga Kafein Berdasarkan Penelitian Mutakhir”. Dalam buku ini, sepanjang 300an halaman mereka menyingkirkan banyak mitos tentang kafein yang kadung dipercaya selama ini. kesalahpahaman banyak orang tentang kandungan yang ada dalam kopi dan teh ini dijernihkan dengan penjelasan yang mudah dipahami.
Selain dari senarai kesalahpahaman yang coba diuraikan, penulis buku ini juga mengisahkan sejenis inspirasi dengan sedikit kegilaan yang menariknya bersumber dari tokoh-tokoh sohor dunia. Bagian kisah tentang mereka membuktikan bahwa betapa kafein mampu mendorong dan menjaga kreativitas.
Buku ini sangat cocok dibaca pada awal Oktober ini, mengingat tanggal perdananya yakni tanggal satu, dirayakan sebagai Hari Kopi Internasional. Berikut beberapa kisah inspiratif yang dapat saya bagi dari buku tersebut.
Di Inggris, kopi baru terkenal di tahun 1600-an. Namun, 50 tahun sebelum itu, seorang ilmuwan penting yang penemuannya tentang sirkulasi darah dalam tubuh manusia menjadi referensi banyak ilmuwan lainnya, Harvey, telah tergila-gila dengan minuman pembangkit kreatifitas ini. Kegilaannya bermula sejak lawatannya sekaligus menuntut ilmu di fakultas kedokteran di salah satu universitas terbaik masa itu di Italia. Para ahli botani dan kawan-kawan Arab-nya lah yang memperkenalkannya kopi.
Sepulang dari Italia, ia mulai rajin mengimpor kopi untuk digunakan secara pribadi. Sampai ia meninggal dalam usia 79, kopi tak pernah alpa menemani masa hidupnya. Konon, dia menjemput ajal dengan sebuah biji kopi terjepit diantara ibu jari dan telunjuknya. “Biji kecil ini adalah sumber kebahagiaan dan kecerdasan,” begitu ia berseru.
Ia mewariskan 25 kilogram kopi beserta seluruh simpanannya untuk rekan-rekannya di Royal College of Psychics. Ia memberi syarat: kawan-kawannya harus menaburkan serbuk kopi warisan itu setiap bulan sampai persediaannya habis. Legenda mengatakan, penemuannya tentang sirkulasi darah dalam tubuh manusia tadi bermula saat ia menikmati kopi terlalu banyak, sampai ia mampu mendengar detak jantungnya sendiri.
Begitulah, bagaimana kopi mampu membangkitkan kreativitas seseorang dalam penemuan yang berguna bagi orang lainnya. Harvey tak sendiri, kita mengenal begitu banyak pesohor dalam berbagai bidang, mulai dari ilmuwan sampai budayawan, seperti Sir Robert Boyle (penemu teori kimia), Henri Poincare (matematikawan), Beethoven (komposer) dan Balzac (novelis), yang mendaku kopi sebagai ‘teman hidup’ yang membangkitkan kreatifitas yang berjasa melahirkan karya-karya besar, karya yang tak mati-mati.
Kreatifitas, tentu saja, tak bisa diukur dengan angka-angka. Dan mustahil membuktikan secara angka bagaimana kafein dalam kopi mampu memompa kreatifitas. Tapi pengakuan jujur dan terbuka dari para pesohor sulit untuk dibantah, bahwa kopi memang benar-benar mampu membangkitkan kreatifitas manusia.
Untuk itu, mari angkat gelas kopi kalian. Dan latihlah imajinasi kalian, jangan mati kalian punya kreatifitas. Terus berkarya dan berusaha menghasilkan sesuatu yang berguna, baik untuk diri sendiri, maupun orang lain.
Khusus buat kalian yang tinggal di kota yang penuh polusi yang mengundang radikal bebas dan memicu kanker. Tubuh kita ini adalah medan perang, maka jagalah ia. Untuk itu, kafein penting buat kalian. Kafein dalam kopi akan menjadi benteng kuat untuk antioksidan yang lebih kuat dari vitamin C. Memang serbuk kopi dapat mengandung radikal bebas, tapi kafein di dalamnya adalah bak penampung handal bagi radikal bebas tersebut.
1 Komentar