Banjir dimana-dimana, menggenang sejumlah daerah di Indonesia. BNBP mencatat sejak awal tahun 2021 sampai 20 Februari kemarin, kasus bencana alam banjir sebanyak 275. Potret masyarakat yang mengungsi dengan ketinggian air melewati perut orang dewasa dapat dilihat di berbagai media sosial. Potret lainnya dari masyarakat yang tetap santai dengan bermain digenangan banjir.
Dampak banjir ini dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan, mempengaruhi sanitasi dan kesehatan apalagi ditengah pandemi. Tidak terkecuali penyakit kulit meski penyakit kulit mungkin tidak menjadi prioritas bagi kebanyakan orang namun tetap perlu untuk diperhatikan dengan mengetahui berbagai macam penyakit kulit ketika banjir, bagaimana pencegahan dan pengobatannya.
Menurut dr. Prida Ayudianti, Sp.KK, dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin, ada sejumlah penyakit kulit yang dialami saat bencana banjir datang. Mulai dari dermatitis kontak iritanyang diakibatkan dari bahan iritan yang terpapar pada kulit akibat terbawa air saat banjir seperti sabun, detergen, pestisida dan sebagainya. Keradangan pada kulit ini ditandai dengan bercak merah, rasa gatal, rasa terbakar, timbul lenting atau lepuh pada kulit.
Pencegahan dapat dilakukan dengan penggunaan pakaian yang menutup kulit, sepatu pelindung anti air, selalu rutin menggunakan pelembab untuk memberikan hidrasi pada kulit agar tidak mudah teiritasi. Untuk pengobatan dapat diberikan krim anti radang.
Infeksi kulit (bakteri dan jamur) akibat kondisi kulit yang overhidrasi atau mengalami maserasi karena terlalu lama terendam air. Kulit yang mengalami maserasi sangat rapuh dan dapat menjadi tempat masuknya bakteri dan jamur. Infeksi bakteri yang paling sering ditemukan ditandai dengan timbul lenting berisi nanah di area berambut sementara infeksi jamur paling sering mengenai kaki, biasanya ditandai dengan rasa gatal, timbul bercak putih yang menebal di sela jari dan kadang basah.
Pencegahan untuk penyakit kulit akibat infeksi bakteri adalah menjaga hygiene dengan rutin memebersihkan diri dengan menggunakan sabun, dan keluhan dapat diobati dengan krim antibiotik. Untuk keluhan kulit akibat infeksi akibat jamur dapat dicegah dengan selalu mengeringkan alas kaki serta daerah sela jari, dan dapat diobati dengan krim anti jamur.
Penyakit kulit akibat trauma, genangan air yang tinggi dengan warna kecoklatan membuat kita tidak mengetahui benda-benda apa saja yang ada dibawah akibatnya terkadang kaki mudah terbentur, tertusuk atau tergores benda-benda yang terendam air. Ini dapat ditandai dengan timbul lebam pada kulit, timbul luka lecet, dan luka sayatan atau bahkan luka tusuk. Mencegah dari penyakit ini, kita bisa menggunakan alas kaki yang dapat menutupi seluruh bagian kaki yang terendam air, seperti menggunakan sepatu boots yang tahan air. Pengobatan dapat diberikan krim antibiotik, namun jika lukanya luas dapat diberikan antibiotik oral.
Penyakit lainnya yaitu dengan gigitan serangga dan perburukan kondisi penyakit yang sudah ada sebelumnya. Ini dapat dicegah dengan menggunakan repellan. Keluhan gatal dapat diobati dengan krim anti radang. Dari berbagai macam penyakit kulit yang mengintai saat banjir dan tidak ada cara untuk menghentikan banjir atau bencana alam lainnya, dengan segala hal lain yang perlu dikhawatirkan, dari evakuasi hingga menemukan orang yang dicintai, penting untuk diingat untuk menjaga diri sendiri dan melindungi kulit kita sebanyak mungkin.
1 Komentar