Readtimes.id— Bitcoin, mata uang dunia maya yang paling populer ini menimbulkan tanda tanya. Mampukah uang elektronik ini menggeser mata uang konvensional?
Seiring berjalannya waktu, mata uang primadona kripto ini mulai diterima secara luas di beberapa instansi keuagan, perusahaan raksasa hingga klub olahraga.
AS Goldman Sachs dan Morgan Stanley, dua bank raksasa ini mulai menawarkan investasi bitcoin kepada nasabahnya. Selain itu, PayPal, Visa dan MasterCard juga telah menerima transaksi menggunakan uang kripto. Perusahaan mobil listrik Tesla mengungkapkan bahwa pihak mereka menerima pembelian mobil dengan transaksi menggunakan Bitcoin.
Bukan hanya itu, sejumlah klub olah raga mulai mengizinkan pembayaran uang kripto kepada pemainnya. Pada Juni 2019, Liga Portugal, Benfica menjadi klub sepak bola pertama yang menerima pembayaran bitcoin. Selain itu, Klub sepak bola Liga Inggris, Southamton membayar bonus tahunan pemainnya menggunakan bitcoin. Klub Liga Inggris lainnya seperti Watford bahkan mencantumkan logo Bitcoin di jerseynya.
Namun, apakah penggunaan yang mulai meluas ini mampu menjadi indikator bahwa bitcoin dapat menggantikan uang konvensional ?
Meskipun tren penggunaan di kancah internasional cukup tinggi, bitcoin masih dinilai belum dapat mengalahkan penerimaan terhadap mata uang konvensional yang jauh lebih tinggi. Ke depannya bitcoin hanya dapat menjadi alat pembayaran alternatif yang tidak dapat menggantikan fungsi dari uang konvensional.
Bitcoin juga memiliki beberapa kendala diantaranya underlying yang kurang jelas dan tidak terpusat. Bitcoin juga tidak memiliki mekanisme deposit dan kredit layaknya mata uang konvensional.
Nilai tukar bitcoin juga memiliki kisaran perubahan harga yang tidak menentu dari waktu ke waktu dan cukup ekstrim. Hal ini cenderung melemahkan fungsi bitcoin untuk menyimpan nilai. Kondisi seperti itu tidak dialami uang konvensional.
Mata uang virtual biasanya berkembang sebagai bentuk alternatif alat transaksi selama keraguan dan kecurigaan pasar pada alat pembayaran konvensional meningkat. Namun, setelah kecurigaan pasar mereda, penggunaan atau popularitas uang virtual ini pun ikut mereda.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Dr. Anas Iswanto Anwar,SE MA CWM mengatakan, bitcoin sulit menggeser penggunaan uang konvensional. Ia juga menilai bitcoin adalah investasi yang memang menguntungkan tetapi dengan risiko kerugian yang cukup tinggi.
“Pun jika menggeser penggunaan uang konvensional akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Yang perlu diingat bahwa investasi bitcoin bukan hanya keuntungannya yang tinggi tetapi risikonya juga sangat tinggi,” jelasnya kepada Readtimes.id.
3 Komentar