RT - readtimes.id

Menangis Tanpa Sebab Tanda Hypophrenia

Readtimes.id– Pernahkah kamu tiba-tiba sedih hingga menangis? Namun kamu tidak tahu apa penyebabnya, suasana hati seakan-akan tidak baik. Kondisi tersebut dinamakan hypophrenia.

Berdasarkan penjelasan dari kamus Oxford, hypophrenia adalah suatu kondisi gangguan mental atau bentuk disabilitas intelektual. Kondisi emosional ini menyebabkan seseorang menangis karena ia tidak memahami apa penyebab perasaannya.

“Umumnya, perasaan sedih yang mendominasi. Jadi bisa dikategorikan sebagai gangguan mental yang fokusnya berkaitan dengan masalah emosi,” jelas Octavia Putri, MPsi, Psikolog, selaku psikolog klinis pada Associate Psikolog Biro Psikologi Fathom pada Readtimes.id (31/05).

Meskipun hypophrenia fokus pada masalah emosi seperti bipolar, namun kedua gangguan mental tersebut tentunya tidak sama. Bipolar sendiri adalah penyakit mental yang memiliki 2 fase yaitu manik dan depresif, sehingga emosi yang dimiliki pengidap bipolar naik turun dan tidak menentu.

Sementara, hypophrenia hanya memiliki 1 fase saja, dan lebih berfokus pada emosi kesedihan. Sehingga, dibanding bahagia, hypophrenia akan cenderung sering sedih.

Ada banyak hal yang mempengaruhi hypophrenia sehingga dapat menyerang orang-orang. Diantaranya seperti memiliki masalah trauma yang belum usai, kehilangan atau berduka, cemas berlebih atau over thinking, adanya perubahan hormon, lelah secara fisik dan emosional, penyesalan mendalam, efek obat-obatan dan alkohol, lingkungan yang tidak mendukung, bahkan adanya masalah pada otak dan syaraf.

Para pengidap hypophrenia akan mengalami dampak yang tidak baik bagi mentalnya. Seperti susah berpikir jernih, selalu merasa putus asa, susah mengambil keputusan, sukar berkonsentrasi, sering menyendiri, sensitif, tidak punya tujuan hidup, dapat melakukan self harm, serta dapat mengalami gangguan fungsi otak.

“Hypophrenia dapat diatasi dengan cara bercerita dengan orang terdekat seperti teman, saudara, atau keluarga. Selain itu, belajarlah menerima diri dan memaafkan diri, serta kamu harus sadari bahwa bahagia merupakan pilihan dan tugas sendiri,” ujar Psikolog Octavia Putri.

Jadi, berbagi merupakan solusi paling ampuh untuk meringankan beban dan pikiran, serta bisa membuat kamu terhindar dari berbagai permasalahan dan gangguan mental seperti hypophrenia.

Editor : Ramdha Mawaddha

Dewi Purnamasakty

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: