Readtimes.id– Vaksinasi Covid-18 telah digalakkan pemerintah sepanjang tahun ini. Dalam dua bulan terakhir, pemerintah menambah dua jenis vaksin yang masuk ke Indonesia yaitu jenis Moderna pada Juli dan Pfizer di bulan Agustus.
Saat ini untuk para tenaga medis, vaksin Moderna menjadi pilihan sebagai vaksin booster atau penguat vaksin. Sementara untuk masyarakat umum seperti ibu hamil, anak-anak, dan pemilik komorbid berat disarankan menerima vaksin Pfizer.
Kehadiran dua vaksin itu cukup membuat keriuhan di tengah masyarakat karena tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dibanding tiga vaksin sebelumnya yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Di lansir dari Antara, dokter Lula kamal mengatakan bahwa efektivitas (efikasi) vaksin Covid-19 bukanlah sesuatu hal yang tetap. Tingkat efikasi akan berubah-ubah bergantung subjek atau kelompok penelitian yang dilakukan. Sebagai contoh studi pada kelompok tenaga kesehatan (nakes), hasilnya akan berbeda dengan kelompok masyarakat umum.
Saat ini Kementerian Kesehatan RI telah merilis Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.01/1/1919/2021 tentang Vaksinasi Dosis Ketiga Bagi Seluruh Tenaga Kesehatan, Asisten Tenaga Kesehatan, dan Tenaga Penunjang yang Bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Menegaskan SE tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan bahwa vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung kesehatan.
Perlu kita pahami vaksin booster atau penguat vaksin merupakan dosis vaksin tambahan yang bertujuan memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit karena efek dari beberapa vaksin yang dapat menurun seiring waktu.
Bagi yang memiliki alergi dan tidak boleh mendapatkan vaksin MRNA, bisa menggunakan vaksin yang sama dengan dosis pertama dan kedua sebagai booster. Pemberian vaksin booster akan membantu sistem kekebalan, mengingat virus penyebab penyakit. Jika tubuh kembali terpapar virus tersebut, antibodi dapat mengenali dan membunuhnya sebelum menyebabkan kerusakan.
Dilansir dari WebMD, penelitian telah menunjukkan bahwa vaksin booster dapat melatih tubuh untuk mengenali bakteri atau virus dan mempertahankan diri.
Bergantung pada jenis vaksin dan produsennya, beberapa vaksin memerlukan booster berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun setelah suntikan pertamanya. Model booster dianggap yang paling baik untuk meningkatkan imun para tenaga kesehatan. Vaksin booster pun dibutuhkan untuk memperkuat antibodi terhadap varian baru.
Tambahkan Komentar