Awalnya ketika ada anggapan bahwa Indonesia adalah negara seremonial, hanya mementingkan formalitas belaka, saya awalnya ragu. Hingga saat musim CVD-19 ada beragam seremonial. Mulai dari pasien sembuh pertama, hingga pegiriman vaksin, semuanya ada seremoni nya.
@Bunda_Ursa
Ciutan salah satu penghuni twitter land diatas, memang mewakili banyak kegelisahan publik tanah air. Menyangkut apa yang sering disampaikan oleh Presiden Joko Widodo tentang ‘kehadiran negara’. Saya jadi terpikir, benar memang negara hadir namun baru sebatas “kegiatan ‘seremonial belaka’.
Sudah 10 bulan lebih Covid-19 mengguncangkan Indonesia, namun segala tindakan pemerintah belum banyak mengubah keadaan. Mulai dari persoalan menekan laju pandemi dimana Indonesia masih konsisten masuk dalam 10 besar Asia dengan total pasien sampai dengan kemarin Rabu (6/1/2021) mencapai 788.402.
Kebijakan New Normal, Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB), penanganan berbagai perlindungan sosial ekonomi bagi warga terdampak, sampai dengan upaya vaksinasi semuanya terlihat baru sebatas seremoni belaka tanpa dampak yang besar. Bahkan justru menambah persoalan baru seperti penyaluran bantuan sosial yang justru berakhir dengan kasus korupsi yang menjerat Menteri Sosial Juliari P Batubara.
Pada kasus vaksinasi yang kini menjadi sorotan, sekaligus harapan besar oleh publik akan menjadi solusi untuk keluar dari situasi pandemi juga bukan tanpa persoalan. Seremoni pelepasan Vaksin yang telah dilaksanakan oleh PT.Bio Farma dan membuat kehebohan di dunia maya tersebut, ternyata belum mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari pihak BPOM.
Kedua, sesuai dengan penyampaian Anwar Hafid, anggota komisi IX DPRRI yang membidangi Kesehatan bahwa sampai saat ini uji klinis tahap 3 Vaksin yang telah didistribusikan belum selesai. Berbagai persoalan teknis tersebut masih membayangi seremoni vaksin yang sudah lama dinantikan dengan harap-harap cemas oleh publik.
Apakah Vaksin dan segala seremoni yang berlansung mampu membawa Indonesia keluar dari pandemi ataukah Vaksin yang kini sudah terdistribusi ke seluruh provinsi justru hanya akan berakhir seremoni lagi?
Apalagi, rencananya tanggal 13 Januari nanti Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang divaksin. Ah, semoga bukan seremoni lagi.
40 Komentar