
Readtimes.id– Usai sudah kebersamaan yang terjalin antara PSM Makassar dengan salah satu pemain ikoniknya, Wiljan Pluim. Sang pemain resmi meninggalkan tim kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut setelah 7 tahun mengabdi.
“Saat itu pun telah tiba. Cepat atau lambat dalam perjumpaan, pasti akan ada perpisahan. Setelah melalui proses diskusi panjang, PSM Makassar dan Pluim akhirnya bersepakat mengakhiri kerja sama yang telah terjalin lebih dari 7 tahun lamanya,” tulis PSM Makassar di akun instagramnya pada Senin (9/10).
Pernyataan tersebut sekaligus jadi pelengkap dari pernyataan Aksa Mahmud selaku pendiri dari sponsor utama tim berjuluk Juku Eja itu.
“Saya sudah kasih keluar (Pluim), saya akan ganti (dengan pemain) lebih baik,” ujarnya pada acara Dies Natalis Universitas Bosowa Makassar, Minggu (8/10).
Menurut Aksa, Pluim digantikan karena faktor usia. Akibatnya, sang pemain sudah tidak bisa berlari di lapangan.
“Pluim sudah tua. Tidak bisa lari, padahal dia center forward,” tambahnya.
Terlepas dari permainan Pluim yang mulai melambat, pemecatannya dinilai kurang bijak. Pasalnya, PSM tengah mengarungi Liga 1 dan mengeluarkan pemain senior dari sebuah tim bisa berdampak terhadap stabilitas mereka.
Selain bisa berpengaruh terhadap stabilitas tim, pencoretan Pluim idealnya dilakukan sejak awal musim. Hal tersebut bisa memberikan kesempatan PSM mencari pemain yang sesuai dan dapat memberi ruang untuk para pemain bisa saling meningkatkan kekompakan.
Berkaca pada situasi PSM saat ini, sulit rasanya membayangkan tim kebanggaan masyarakat Sulsel tersebut akan kembali ke persaingan papan atas Liga 1. Di sisi lain, tidak begitu banyak pemain bagus yang akan tersedia di putaran kedua nantinya.
Sehingga, pemain yang nantinya akan didatangkan PSM di putaran kedua liga jelas akan sulit menjadi solusi instan untuk tim tersebut. Apalagi, jika melihat permainan tim yang mulai terbaca oleh pelatih tim lain.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar