RT - readtimes.id

PHK Berujung Krisis Nutrisi

Readtimes.id– Pandemi Covid-19 nampaknya menjadi akar dari berbagai masalah yang mengancam berbagai sektor hingga merembet pada pemenuhan kebutuhan di meja makan.

Covid-19 adalah virus yang harus di lawan dengan imun tubuh yang kuat sebagai tamengnya. Salah satu cara menjaganya melalui pemenuhan nutrisi yang bersumer dari makanan sehat.

Tingginya kasus di tanah air menimbulkan berbagai dampak, salah satunya Pemutusan Hak Kerja (PHK) yang juga berujung pada melemahnya ekonomi keluarga hingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan bernutrisi seperti sebelumnya.

Hal ini kemudian dirasakan oleh Nurpaisa dan keluarganya. Sejak Mei 2020, suami Nurpaisa di PHK dan saat  ini hanya mengandalkan kerja serabutan.

Nurpaisa merupakan Ibu rumah tangga dengan lima orang anak, dua diantaranya adalah anak kembar yang masih berusia sepuluh bulan. Di masa pandemi seperti ini, anak termasuk golongan yang paling rentan terpapar Covid-19. Untuk itu pemenuhan  nutrisi pada anak merupakan hal yang paling penting.

Kepada readtimes.id, Nurpaisa menerangkan bahwa sejak suaminya di PHK, jangankan memenuhi nutrisi, untuk makan sehari-hari pun  kadang masih sangat kekurangan. Kondisi ini memaksa dirinya dan suami untuk memutar otak menemukan cara agar dapur bisa tetap mengepul dan dapat menghidangkan makanan di meja makan.

Mirisnya, sejak pemasukan tidak menentu, Nurpaisa juga kadang tidak mampu memenuhi kebutuhan susu formula untuk anak kembarnya. Air tajin pun menjadi satu-satunya solusi karea ia tak mampu memproduksi ASI lagi sejak bayinya berumur dua bulan.

Mengharapkan bantuan dari pemerintah sepertinya tidak menjadi jalan keluar bagi keluarga Nurpaisa. Pasalnya bantuan yang selama ini mereka dapat berupa sembako yang hanya berisi beras dan telur, jauh dari kata cukup untuk memastikan kondisi nutrisi keluarga tetap terpenuhi.

Dari cerita keluarga Ibu Paisa, sepertinya pandemi ini benar-benar berdampak pada kondisi ekonomi keluarga yang akhirnya menggoyahkan ketahanan pangan masyarakat, sehingga mengganggu upaya kita untuk menangani stunting secara nasional.

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman dan terjangkau.

Apa daya, PHK membuat keluarga Paisa kehilangan sumber perekonomian  secara tiba-tiba. Semoga pandemi ini segera berlalu. Sampai kapan kita harus melihat  peristiwa krisis pangan dan nutrisi akan terus berulang?

I Luh Devi Sania

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: