RT - readtimes.id

Price Oriented Jadi Sebab Banyak E-commerce di Indonesia Gulung Tikar

Readtimes.id– Tutupnya JD.ID menambah daftar panjang e-commerce yang akhirnya gulung tikar di pasar Indonesia. Karakteristik pengguna yang price oriented diduga menjadi salah satu pemicunya.

Peneliti INDEF, Nailul Huda mengungkapkan bahwa karakteristik yang demikian membuat persaingan tidak akan jauh-jauh dari perang diskon dan bonus.

“Makanya banyak yang gak kuat menembus industri e-commerce lokal kita walaupun potensinya sangat besar,” ujarnya secara tertulis pada readtimes.id, Senin (30/1).

Kendati demikian ini hanya berlaku untuk e-commerce yang menerapkan model bisnis B2C (business to consumer) yang mana proses penjualan produk dan jasa secara langsung dari bisnis ke konsumen yang merupakan end user (pengguna akhir).

Selain itu dia juga memandang bahwasanya fenomena ini juga menandakan bahwa persaingan industri e-commerce di Indonesia makin mengerucut.

Social Commerce akan Bertahan

Dengan karakteristik price oriented yang membuat e-commerce harus perang diskon dan promo, di sisi lain justru menguntungkan social commerce seperti TikTok.

Menurut Nailul Huda, social commerce seperti TikTok masih akan bertahan karena sangat berani memberi promo dan diskon besar-besaran.

“Mereka pun sudah siap dengan dana besar untuk ngembangin layanan marketplace mereka” tambahnya.

Oleh karenanya jika diprediksi e-commerce atau social commerce seperti apa yang akan bertahan ke depan di Indonesia, maka jawabannya adalah e-commerce atau social commerce yang mampu menawarkan harga murah ke para penggunanya.

Nihlah Qolby

80 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: