RT - readtimes.id

Risiko Melewatkan Sarapan

Readtimes.id– Gaya hidup membuat warga kota besar di Indonesia jarang sarapan. Di kota-kota besar sangat banyak orang mampu dan berkecukupan, tetapi sangat jarang sarapan karena bangun terlambat akibat tidur telalu larut.

Dikarenakan terlalu lama bekerja, berada di perjalanan, berjejaring sosial, game, atau nonton tv hingga larut sehingga waktu istirahat berkurang.

Perlu diketahui, saat tidur tubuh juga tetap membutuhkan tenaga untuk menjaga agar jantung tetap bekerja di malam hari. Oleh sebab itu, setelah kita bangun, diharuskan segera mengisi tenaga dengan makan.

Ibaratkan tubuh seperti mobil, ketika perut kosong itu seperti mencoba mengemudikan mobil 60 kilometer/jam tanpa digas. Tubuh akan merespons secara otomatis untuk menurunkan metabolisme dengan tujuan menghemat energi. Hal ini bisa menyebabkan pinggang kita sakit.

Studi yang hasilnya disiarkan di Journal of the American College of Cardiology mengungkap tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit itu berkembang pada orang-orang yang melewatkan sarapan.

Orang-orang yang melewatkan sarapan pagi atau hanya mengonsumsi sedikit makanan pada pagi hari dua kali lebih berisiko mengalami pengerasan arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung mematikan.

Melansir dari Antara, menurut penulis hasil studi Valentin Fuster, direktur Mount Sinai Heart dan pemimpin redaksi Journal of the American College of Cardiology, orang-orang yang sering melewatkan sarapan pagi secara keseluruhan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan.

Orang-orang yang melewatkan sarapan pagi jug memiliki lingkar pinggir, indeks massa tubuh, tekanan darah, lipid darah dan tingkat glukosa lebih besar.

Ketika makan kurang dari lima persen kalori dari rekomendasi kalori harian saat sarapan, memiliki risiko penimbunan lemak pada arteri rata-rata dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sarapan bernutrisi tinggi.

Peningkatan risiko pengerasan arteri di antara orang-orang yang melewatkan sarapan pagi atau makan sedikit di pagi hari ini bisa disebabkan faktor lain, seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.

Padahal, sarapan pagi dengan benar berkaitan erat dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat badan, diet sehat dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.

Menurut Prakash Deedwania, profesor kedokteran di University of California dan penulis editorial penyerta dalam jurnal itu, studi yang baru memberikan lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan bisa membahayakan kesehatan seseorang.

“Meski mereka yang melewatkan sarapan secara umum berusaha menurunkan berat badan, mereka seringkali makan lebih banyak dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat kemudian. Melewatkan sarapan bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dan mengubah ritme sirkadian,” ujarnya.

Sarapanlah walau sedikit. Bahkan sesuatu yang kecil, seperti apel dan semangkuk oatmeal pun bisa menjadi bahan bakar kita untuk menjalani hari-hari.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: