RT - readtimes.id

Siapkah Bali Sambut Wisman Juli Nanti?

Readtimes.id– Sejak dahulu, Bali sudah menjadi destinasi wisata favorit banyak orang. Keindahan alam, kearifan lokal dan kebudayaan yang masih sangat kental membuat pulau ini jadi primadona hingga mancanegara.

Sejak merebaknya Covid-19, sektor pariwisata jelas mengalami penurunan yang cukup signifikan, khususnya Bali. Dikutip dari Antara (3/5), Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Hanif Yahya mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali menurun hampir seratus persen.

“Jumlah kunjungan wisman ke Bali secara kumulatif dari Januari sampai Maret 2021 mencapai 25 kunjungan, atau menurun hampir 100 persen dibandingakan periode yang sama tahun sebelumnya,” jelasnya.

Melemahnya sektor wisata berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat Bali. Ribuan orang kehilangan pekerjaan karena sepinya wisatawan. Perekonomian Bali pada triwulan IV-2020 tercatat tumbuh negatif -12,21 persen. Data dari Dinas Tenaga Kerja dan Sumber Daya Mineral Bali mencatat per 25 Mei 2020, sebanyak 71.313 tenaga kerja sektor formal di-PHK dan 2.570 orang kehilangan pekerjaan.

Presiden Joko Widodo menjadwalkan pariwisata untuk wisman di Pulau Bali dibuka pada Juli mendatang. Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) telah melakukan rapat dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster, membahas langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memulihkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga Uno menyampaikan tiga strategi membuka kembali pariwisata Bali. Pertama adalah percepatan program vaksinasi bagi masyarakat Bali. Pelaksanaan vaksinasi ditargetkan hingga 70 persen penduduk Bali, yaitu sebanyak 3 juta orang. Selain itu, pemerintah juga akan memfokuskan vaksinasi pada pelaku pariwisata yang saat ini proses vaksinasinya telah memasuki tahap akhir.

Strategi berikutnya adalah memperketat kepatuhan protokol kesehatan dan meningkatkan sertifikasi standar Cleanliness, Health, Safety dan Environmental Sustainability (CHSE) sebagai langkah beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Strategi Ketiga adalah jangka menengah panjang, yaitu penyiapan reaktivasi Bali dan diversifikasi ekonomi Bali. Langkah itu meliputi infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara serta menyiapkan fasilitas pariwisata seperti kegiatan MICE dan lainnya.

Kendati demikian, pembukaan pariwisata Bali tidak dilakukan secara keseluruhan, melainkan menggunakan sistem travel bubble atau perjalanan wisata terbatas. Kawasan wisata yang akan dibuka berada di tiga kabupaten/kota, yakni Sanur di Kota Denpasar, ITDC Nusa Dua di Badung, dan Ubud di Kabupaten Gianyar. Ketiga derah ini menjadi daerah green zone atau daerah terlindugi dari covid-19.

Meski vaksinasi dan segala pogram pencegahan penularan Covid-19 telah dilakukan, namun membuka kembali pariwisata di Bali tetap saja memiliki resiko penularan covid-19. Memulihkan perekonomian masyarakat di Bali dan menekan angka penyebaran covid menjadi dua hal yang sama penting dan sama sulitnya untuk dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM, mengatakan kasus Covid di Bali telah menurun dan pelaksanaan vaksinasi pun telah berjalan dengan baik namun masyarakat diimbau untuk tidak lengah.

I Luh Devi Sania

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: