
Pada bulan penuh ampunan ini, umat Islam diperintahkan untuk menjalani ibadah puasa yang hukumnya wajib untuk dikerjakan. Bulan penuh pengampunan yang dinantikan oleh seluruh umat Islam akan selalu menjadi momen haru dan membahagiakan.
Meski diwajibkan untuk seluruh umat Islam dan penting mengajarkan anak berpuasa sejak usia dini. Hal ini dianjurkan agar anak terbiasa melakukannya saat usianya sudah cukup dan sudah mampu menjalankan ibadah puasa.
Sebelum akil baliqh, anak sudah mulai dapat belajar berpuasa, asalkan anak berada dalam kondisi sehat. Berpuasa tidak membahayakan tumbuh kembang, bagi anak yang berada dalam kondisi sehat dan status gizi baik. Karena pada dasarnya berpuasa menurut agama Islam, hanya berlangsung sejak waktu Imsak hingga azan Maghrib, yaitu kurang lebih 10-12 jam di Indonesia. Sehingga waktu makan siang yang hilang masih bisa digantikan saat sahur dan berbuka, dengan makanan yang bergizi seimbang.
Nah apakah saat anak belajar berpuasa, kebutuhan nutrisi sama dengan saat tidak berpuasa? Ya, Anak tetap harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga kebutuhan energi, karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineralnya tercukupi.
Menurut ahli gizi dr. Sheena R Angelia, M.Gizi, Sp.GK saat anak belajar berpuasa yang mesti dicermati adalah pembagian dan pemilihan komposisi makanan pada saat sahur dan berbuka. Oleh karena itu anak perlu berlatih untuk puasa, dimulai dengan berlatih bangun sahur, mencoba berpuasa 1/2 hari, lalu berpuasa penuh. Saat sahur dan berbuka anak juga harus dibiasakan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
“Saat berpuasa asupan gizi seimbang tetap menjadi panduan, yang digambarkan sebagai tumpeng gizi seimbang. Komponen yang perlu di perhatikan yakni konsumsi bahan makanan pokok sebanyak 3-8 porsi, sayuran 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, lauk hewani dan nabati 2-4 porsi. Komponen di atas tentunya harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, BB dan TB anak. Asupan cairan anak juga harus tercukupi, yang kebutuhannya sekitar 1500-2500 mL/hari, tergantung dari usia anak.”
Nah dari dr. Sheena untuk para orangtua ada beberapa hal yang perlu di perhatiakan nih saat anak sudah mulai belajar berpuasa;
1. Harus memastikan anak sehat dan berstatus gizi baik saat berlatih puasa.
2. Latih anak untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, baik saat sahur maupun berbuka puasa, dengan memperhatikan jumlah dan komposisinya.
3. Hindari makan berlebih saat sahur dan berbuka agar perut tidak kembung. Pilihlah makanan yang tidak pedas, tidak terlalu asin dan berbumb saat sahur agar tidak memicu rasa haus berlebih saat berpuasa.
4. Berbuka dengan makanan yang manis, terutama dari buah – buahan yang memiliki gula alami.
Apabila anak berada dalam kondisi tidak sehat, dan status gizi kurang atau buruk, maka konsultasikan lebih dulu kepada dokter Anda.