Orang tua yang semakin hari semakin bertambah usia, kondisi lingkungan yang kurang baik, dan banyaknya penyakit disekitar membuat para anak harus ekstra hati-hati serta meningkatkan perhatian pada orang tua khususnya dimasa senja ini. Ada berbagai penyakit yang sangat mudah menyerang orang tua lanjut usia, salah satunya ensefalopati.
Mengutip dari National Institue of Neurological Disorders and Stroke, ensefalopati adalah istilah untuk setiap penyakit otak yang menyebar yang mengubah fungsi atau struktur otak. Ensefalopati dapat disebabkan oleh agen infeksi (bakteri, virus, atau prion), disfungsi metabolik atau mitokondria, tumor otak atau peningkatan tekanan di tengkorak. Paparan unsur-unsur beracun dalam waktu lama (termasuk bahan pelarut, obat-obatan, radiasi, cat, bahan kimia industri, dan logam tertentu), trauma progresif kronis, gizi buruk, atau kekurangan oksigen atau aliran darah ke otak.
Penyakit ini, mayoritas pasiennya pada usia 60-75 tahun, namun melakukan pencegahan sedini mungkin bisa dilakukan dengan menghindari penggunaan alkohol secara berlebihan, narkoba, mengonsumsi makanan sehat, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.
Menurut dr. Rindha Dwi Sihanto, Sp. N, salah satu gejala yang sering muncul bagi orang tua lanjut usia pengidap ensefalopati adalah penurunan kesadaran. Sehingga memang perlu perawatan yang khusus apalagi bagi mereka yang melakukan perawatan dirumah. Dr. Rindha berbagi tips perawatan bagi lansia pengidap ensefalopati, yaitu :
1. Seorang pasien yang tidak sadar akan menunjukkan berbagai keadaan klinis. Beberapa pasien akan sadar kembali tanpa intervensi, sementara yang lain memerlukan manajemen intensif dan pengujian diagnostik yang rumit. Bagi para pasien pengidap penyakit ensefalopati, apabila orang tua dalam keadaan penurunan kesadaran, tidak perlu panik, segera dibawa ke rumah sakit
2. Perawatan lebih harus difokuskan pada pasien yang diberi resep dan melakukan perawatan rumah. Minum obat sesuai dengan anjuran (tepat obat, tepat waktu, tepat dosis)
3. Mobilisasi pasien sesuai dengan kondisinya, jangan lupa menggerakan badan pasien secara pasif oleh keluarga yang merawat agar tidak terjadi luka pada kulit, kekakuan pergerakan sendi, tulang dan otot yang mengakibatkan kontraktur
4. Memberikan makan dan minuman bergizi cukup dan seimbang sesuai nutrisi yang di butuhkan lansia
5. Dijaga kebersihan pasien agar tidak terkena infeksi
1 Komentar