RT - readtimes.id

Tren Skinimalism, Saatnya Cantik dengan Riasan Simpel

Readtimes.id– Di saat pandemi seperti ini kita sudah jarang bepergian, yang mengharuskan kita merias wajah sedemikian rupa. Membersihkan, memeriksa make-up dan peralatan pun cenderung jarang dilakukan karena tak merias diri selama pandemi Covid-19.

Kita cenderung terlalu percaya diri kosmetik yang kita miliki dapat bertahan lama dan dapat terus digunakan hanya karena terlihat normal dan tidak berbau. Padahal secara mikroskopis, bisa banyak hal yang terjadi.

Sebuah studi asal Inggris dalam Journal of Applied Microbiology pada 2019 menunjukkan, lipstik, lip gloss, eyeliner, maskara dan beauty blender yang sudah terpakai terkontaminasi 79-90 persen bakteri.

Akan tetapi coba kita perhatikan, tren kecantikan saat ini lebih mengarah ke riasan simpel. Bahkan, semakin banyak perempuan yang percaya diri menampilkan wajahnya tanpa makeup, filter, maupun sentuhan skincare.

Selamat datang di era skinimalism! Tren skinimalism merupakan perpaduan antara makeup dan skincare. Tren ini meningkatkan pemakaian skincare dan menggunakan riasan seminimal mungkin.

Brand kecantikan Y.O.U, melalui keterangan yang diterima Antara, melihat “No makeup look” menjadi tren yang sudah mulai berjalan sejak pertengahan tahun dan diprediksi akan terus bertahan hingga tahun depan.

Kini, tidak perlu memakai foundation atau cushion yang terlalu tebal. Cukup gunakan complexion yang tipis saja, biarkan pori-pori dan tekstur kulit terlihat agar lebih sehat.

Di bantu dengan cukup menggunakan skincare yang tentunya sesuai dengan kondisi kulit kita masing-masing. Seperti kandungan probiotik yang biasa disebut sebagai bakteri baik sehingga sering kali digunakan dalam skincare karena memberikan manfaat yang sangat baik untuk kulit.

Belakangan ini, juga sejumlah influencer edukasi skincare meningkat, sehingga konsumen bisa mendapatkan rekomendasi langsung dari sumber terkemuka tanpa perlu trial and error lagi. Ini dapat mengurangi pembelian produk yang tidak perlu. Selain itu, edukasi tersebut juga mengajarkan kita untuk tidak perlu menggunakan produk skincare berlapis-lapis.

Seperti yang dikutip dari Antara, selegram kecantikan sekaligus pakar kecantikan dan anti-aging dari Cyn Clinic, dr.Cynthia Jayanto, menjelaskan kandungan skincare ada istilahnya ‘pedang’ dan ‘tameng’. Pedang itu sifat bahan baku yang tajam memiliki pH terlalu basa, tameng sebagai pelindung memiliki pH yang normal.

Nah untuk itu di dalam produk skincare perlu ada keduanya, supaya terjadi kondisi kulit yang sehat dan pH normal. Tren skinimalism ini juga bisa menjadi peluang bagi kita yang memiliki usaha terkait kecantikan loh. Apakah kamu salah satu yang mengikuti tren ini?

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: