RT - readtimes.id

Usaha Kuliner yang Pilih Merugi demi Alasan Kesehatan

Readtimes.id—“Biasanya dalam sebulan kita bisa dapat keuntungan puluhan hingga ratusan juta, sekarang ya nol rupiah,” begitu kata H. Said, pemilik Rumah Makan Alhamdulillah perihal kerugian yang alami sejak pandemi.

Sejak awal diliburkannya kampus akibat Covid-19, RM Alhamdulillah yang berlokasi di Jalan Sahabat, samping Universitas Hasanuddin, memilih tutup hingga hari ini.

“Kami berinisiatif untuk tutup, karena pelanggan kami mahasiswa sudah mulai banyak pulang kampung sehingga area kampus mulai sepi,” ujarnya.

Rumah makan yang tidak pernah sepi dari hiruk pikuk mahasiswa di waktu sarapan hingga makan malam ini, memiliki 28 karyawan yang juga berhenti bekerja selama pandemi. Meski demikian, H. Said tidak begitu saja merumahkan para karyawannya, tetapi tetap memberi modal dan usaha tambahan selama di rumahkan.

“Karyawan semuanya punya modal dari gaji yang mereka tabung di rekening yang sudah kami buatkan dari dulu, jadi sementara ini mereka mandiri dulu, ada yang jualan pulsa, token listrik, online shop, jual kosmetik. Dan beberapa juga kita buatkan usaha rumah makan tambahan di daerah Malino,” ungkapnya.

Restoran dan rumah makan merupakan salah satu bidang usaha yang terkena imbas besar pandemi. Banyak restoran yang memilih tutup karena sulitnya mendapat pelanggan. Dibanding harus take away dan datang ke resotran, banyak masyarakat yang memilih untuk tidak datang.

Meski beberapa warung dan rumah makan tetap memilih buka di tengah pandemi, namun ia masih mempertimbangkan biaya operasional yang mungkin tidak dapat tertutupi.

Kondisi Covid-19 yang juga semakin mengganas dan diberlakukannya PPKM darurat menjadi alasan ia menunda membuka kembali rumah makannya. Setelah kondisi membaik, H. Said rencana membuka kembali rumah makannya di bulan September.  Pun ia harus beradaptasi dengan  merubah konsep rumah makannya jadi lebih aman dari penularan virus.

“Jadi kami sekarang sedang membuat ulang konsep RM kami dari model prasmanan ke model yang lebih mengurangi kontak fisik penyebab penularan virus,” tutupnya.

I Luh Devi Sania

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: