Readtimes.id– Sebelas April 2022 merupakan hari peringatan parkinson atau world parkinson day. Tanggal tersebut merupakan tanggal lahir dari penemu penyakit parkinson itu sendiri, Dr. James Parkinson. Dikatakan bahwa peringatan hari parkinson sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit tersebut.
Apa sih penyakit parkinson itu? Parkinson merupakan suatu gangguan sistem pada saraf yang menyebabkan si penderita sulit mengontrol gerakan akibat kerusakan sel saraf di otak yang memproduksi dopamine.
Dokter Lilir Amalini, Sp.S selaku dokter spesial saraf menjelaskan bahwa penyakit parkinson belum diketahui penyebab pastinya.
“Belum diketahui penyebab pasti parkinson. Namun ditemukan kerusakan pada bagian otak yang disebut substansia nigra-sel yang memproduksi dopamine yang berfungsi untuk mengatur gerakan tubuh, tapi beberapa penelitian mengaitkan parkinson dengan paparan zat kimia seperti pestisida, logam berat seperti timbal, mangan, dan cairan pelarut cat seperti trichlorethylene (TCE),” jelasnya pada Readtimes.id (11/04).
Selain itu beberapa penelitian juga mengatakan bahwa kekurangan vitamin D dapat memicu seseorang terkena penyakit parkinson.
Parkinson merupakan salah satu penyakit kronis progresif. Artinya, proses muncul gejala parkinson terjadi secara perlahan-lahan dan semakin lama akan semakin parah.
Gejala awal yang akan dialami oleh penderita seperti gemetaran (tremor) yang terjadi pada tangan dan kaki saat istirahat, rasa kaku dan gerakan lebih lambat, tulisan dan langkah menjadi kecil-kecil dan ekspresi wajah yang kaku.
Selanjutnya lama-kelamaan akan terjadi gangguan menelan, sulit mengatur keseimbangan sehingga cenderung mudah jatuh.
Penyakit parkinson umumnya tidak mematikan, namun akan sangat mempengaruhi kualitas hidup si penderita. Jika tidak dikontrol dengan baik, maka sepuluh tahun ke depan si penderita akan mengalami gangguan memori seperti demensia atau disabilitas fisik yang berat.
Sampai saat ini penyakit parkinson belum bisa disembuhkan, namun tidak perlu khawatir karena gejalanya dapat dikontrol, dikurangi, dan dihilangkan. Pengobatan penyakit parkinson bertujuan menjaga neurotransmitter di otak. Proses pengobatannya berupa pemberian obat-obatan dan proses pemasangan implan di otak bagi pasien-pasien yang memungkinkan.
Jadi, yang harus dilakukan adalah mengenali gejala penyakit parkinson sedini mungkin.
Editor : Ramdha Mawaddha
5 Komentar