Perkembangan seni tidak terlepas dari peran pelaku seni atau seniman musik itu sendiri. Berbicara tentang musisi tanah air,sudah menjadi fenomena Industri musik indonesia saat ini memang berpusat dan lebih fokus di ibukota indonesia, yakni jakarta dan sekitarnya. Banyaknya musisi lokal yang beranggapan bahwa berkompetisi di Jakarta adalah tolak ukur untuk bisa menjadi band ternama.
Terlepas dari permasalah pandemi hari ini yang membatasi ruang para seniman. Adanya kesenjangan kemajuan industri musik di dalam dan luar kota Jakarta masih menjadi permasalahan bagi para pelaku seni di tingkat lokal .
Menjadi sangat kompleks, secara ibukota Indonesia sendiri, Jakarta adalah pusat perekenomian Indonesia dimana hal tersebut tentu berjalan lurus dengan industri hiburan yg membawa nama seniman-seniman ternama tanah air baik itu dari dalam ataupun luar Pulau Jawa, terkhusus kota Jakarta untuk bermukim dan berkarya di Jakarta itu sendiri.
Tetapi menurut Kapal Udara band asal Kota Makasar ini melihat , di berbagai Kota di luar Pulau Jawa, ekosistem dan industri musik semakin terlihat. Apalagi berbicara soal kualitas karya, di dalam dan luar pulau Jawa sudah sepadan dan dengan mudahnya kita untuk membagi hasil karya kita melalui sosial media.
Keempat personil Kapal Udara menuturkan kepada Readtimes.id , Meskipun di tengah pandemi sepeti ini dan berbagai dinamika yang terus ada mereka akan tetap berkarya dan tahun ini akan kembali mengeluarkan album ketiga setelah album sebelumnya yang mampu membuat pendengarnya selalu mengudara dan tentunya menanam harapan.
“Kapal Udara masih terbilang baru sih. Kami terbentuk di tahun 2015. Di 5 tahun perjalanan kami bisa dibilang tantangan seperti itu memang ada tapi belum terlalu terasa. Mungkin lima tahun lagi akan sangat terasa, tegangan antara karir dan passion itu. Sejauh ini kami coba satukan sisi bekerja dan sisi bermain-main. Terdengar klise sih, tapi itu resep bertahan dari kami dan kadang susah untuk dilakukan. Untungnya, kami punya manajer yang menjaga resep itu” tambah Ale.
“Pencapaian saat ini tidak terlepas dari komitmen yang di pegang oleh masing masing personil,enjoy dan selalu berbahagia dalam bermusik agar tidak merasa bosan dan kehilangan passion dalam bermusik, tambah bobby,ayat,dan dadang”.
Pandemi memang meresahkan tapi itu tidak menjadi penghalang bagi band yang otodidak dalam bermusik ini,justru tantangannya memang ada dalam proses pembuatan dan distribusi karya yang tentunya di kerjakan secara bersama.
Tambahkan Komentar